Insiden Balon Mata-Mata: AS Bantah Tuduhan China dan Tegaskan Objek Terbang Bukan Alien

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Senin (13/2) membantah dugaan bahwa tiga objek terbang terakhir yang ditembak jatuh terkait dengan alien atau aktivitas angkasa luar.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Feb 2023, 11:35 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 11:35 WIB
Penampakan Balon Mata-Mata China Terbang di Langit Amerika Serikat
Sebuah balon mata-mata China terbang di Billings, Montana, Amerika Serikat, 1 Februari 2023. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken membatalkan lawatannya ke Beijing, yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Februari, setelah balon mata-mata China melintasi wilayah AS. (Larry Mayer/The Billings Gazette via AP)

Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan pihaknya menerbangkan balon mata-mata di wilayah China.

"Kami tidak menerbangkan balon mata-mata di atas China. Saya tidak mengetahui adanya pesawat lain yang kami terbangkan ke wilayah udara China," ungkap juru bicara Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih John Kirby seperti dikutip dari BBC, Selasa (14/2/2023).

Pernyataan Kirby tersebut merespons klaim juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Senin (13/2), yang menuturkan bahwa balon AS biasa memasuki wilayah udara negara lain secara ilegal.

"Sejak tahun lalu saja, balon AS... telah secara ilegal melintasi wilayah udara China lebih dari 10 kali tanpa persetujuan otoritas terkait," kata Wang seperti dikutip dari CNN.

AS sedang mengamati wilayah udaranya lebih dekat sejak insiden balon mata-mata China, yang ditembak jatuh di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari.

Pejabat AS mengatakan, balon mata-mata China tersebut digunakan untuk memantau situs militernya yang sensitif. Tetapi, China membantah objek itu digunakan untuk memata-matai dan mengklaim balon terbang tersebut adalah perangkat pemantau cuaca yang "tersesat".

Sejak insiden itu, jet tempur AS telah menembak jatuh tiga objek terbang, satu di atas Alaska, satu di wilayah Yukon, Kanada, dan satunya lagi di Michigan. Kini, pemerintah berada di bawah tekanan untuk mengidentifikasi objek-objek tersebut.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Senin membantah objek-objek terbang tersebut bersifat angkasa luar.

"Tidak ada indikasi alien atau aktivitas angkasa luar dengan penembakan baru-baru ini," katanya. "Saya ingin memastikan rakyat Amerika tahu itu dan penting bagi kami menegaskannya."


Upaya Mengumpulkan Puing-puing

Amerika Serikat Tembak Jatuh Balon Mata-Mata China di Atas Samudra Atlantik
Balon mata-mata China terbang di atas Samudra Atlantik sementara jet tempur terlihat di bawahnya, South Carolina, Amerika Serikat, 4 Februari 2023. Tiga bandara dan wilayah udara ditutup di lepas pantai Carolina Utara dan Selatan saat militer melakukan operasi tersebut. (Chad Fish via AP)

Kirby menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara balon mata-mata China dengan tiga objek terakhir yang ditembak jatuh.

"(Tiga) yang terakhir tidak menimbulkan ancaman langsung kepada orang-orang di daratan, tetapi ditembak jatuh untuk melindungi keamanan kami, kepentingan kami, dan keselamatan penerbangan," jelasnya.

Saat ini upaya sedang dilakukan untuk mengumpulkan puing-puing objek tersebut, tetapi Kirby menekankan bahwa objek yang ditembak jatuh di Alaska dan Kanada berada di daerah terpencil dan akan sulit ditemukan mengingat kondisi cuaca musim dingin. Adapun objek di Michigan, katanya, berada di perairan dalam Danau Huron.

"Para pejabat belum dapat menilai secara pasti objek-objek ini, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan mereka melakukan mata-mata," katanya.

Kirby sebelumnya menuduh Beijing mengoperasikan "program balon untuk pengumpulan informasi intelijen" dan aktivitas itu tidak terdeteksi selama pemerintahan Trump.

"Kami mendeteksinya. Kami melacaknya dan kami mempelajarinya dengan cermat untuk mencari tahu sebanyak mungkin," katanya.


Pencarian Berbahaya

Amerika Serikat Tembak Jatuh Balon Mata-Mata China di Atas Samudra Atlantik
Sisa balon mata-mata China terjatuh di atas Samudra Atlantik, South Carolina, Amerika Serikat, 4 Februari 2023. Presiden Amerika Serikat Joe Biden berada di bawah tekanan untuk menembak jatuh balon itu sejak pertama kali muncul di wilayah udara Amerika Serikat. (Chad Fish via AP)

Juru bicara Royal Canadian Mounted Police Sean McGillis mengatakan, pencarian di Yukon berbahaya karena puing-puing objek itu kemungkinan terletak di daerah pegunungan yang terjal dengan tumpukan salju yang sangat tinggi.

McGillis menambahkan bahwa ada kemungkinan fragmen dari insiden Yukon dan Danau Huron tidak akan pernah ditemukan karena lokasinya yang jauh.

Pihak militer Kanada meminta setiap anggota masyarakat yang menemukan puing-puing objek misterius tersebut untuk langsung menghubungi polisi.

Perselisihan tentang balon mata-mata telah membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungan ke Beijing.

Namun, Blinken dilaporkan tengah mempertimbangkan menggelar pertemuan dengan diplomat paling senior China, Wang Yi, akhir pekan ini di sebuah konferensi keamanan di Munich, Jerman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya