Liputan6.com, Beijing - Seorang perempuan di China bikin heboh setelah melarang putrinya menghadiri pemakaman mantan suaminya alias ayah anak perempuan itu. Dia disebut justru memanfaatkan putrinya untuk minta uang dari mantan mertuanya.
Perempuan bermarga Zhang itu tiba-tiba muncul di rumah mantan mertuanya setelah mengetahui bahwa mereka menerima pembayaran asuransi sebesar 943.000 yuan atau sekitar Rp1,9 miliar atas kematian putra mereka.
Baca Juga
Zhang, yang berasal dari Provinsi Henan, dan mantan suaminya yang bermarga Wang, bercerai beberapa tahun lalu. Hak asuh anak mereka jatuh kepada Zhang, yang kini telah menikah lagi.
Advertisement
Adapun Wang meninggal pada Agustus 2022 dalam kecelakaan lalu lintas. Dan ketika orang tua Wang meminta Zhang mengizinkan cucu mereka menghadiri pemakaman ayahnya, perempuan itu menolak dengan alasan bahwa anaknya yang duduk di sekolah dasar tidak bisa datang karena terlalu banyak pekerjaan rumah (PR).
"Studinya lebih penting," ujar Zhang seperti dilansir SCMP, Kamis (15/6/2023).
Setelah mengantarkan putra mereka untuk beristirahat selamanya, orang tua Wang minta kompensasi dari pengemudi yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Negosiasi pun terjadi di luar pengadilan hingga tercapai kesepakatan pembayaran.
Orang tua Wang terkejut bukan main ketika mantan menantu mereka muncul di depan pintu bersama cucu perempuan mereka, menuntut sepertiga dari pembayaran kematian atau sekitar 273.000 yuan atau kira-kira Rp568 juta.
Pasangan itu menolak membayar Zhang. Dan urusan ini pun berlanjut ke pengadilan.
Dirujak Warganet China
Pengadilan setempat akhirnya memutuskan bahwa orang tua Zhang harus memberikan 200.000 yuan atau sekitar Rp416 juta kepada Zhang dan menyimpannya atas nama anak perempuannya.
Kisah mantan menantu dan mertua ini dikabarkan menuai reaksi panas di media sosial China.
Seorang netizen mengomentari, "Mantan istri yang kejam."
Warganet lainnya mengatakan, "Dia (Zhang) pasti sudah memikirkan rencana untuk membelanjakan uang itu."
Seorang lainnya menulis, "Dia tidak pantas mendapat uang sebanyak itu."
Â
Advertisement