Liputan6.com, Lahore - Tragedi terjadi di sebuah pabrik di dekat Kota Lahore, Pakistan timur, pada Rabu 4 November 2015.
Insiden ini menelan korban jiwa sedikitnya 18 orang, sementara sekitar 150 orang lainnya terjebak di bawah reruntuhan saat itu.
Baca Juga
Kejadian ini menambah deretan bencana industri yang menghantam negara Asia Selatan tersebut yang pernah terjadi sebelumnya.
Advertisement
Dilansir The Strait Times, seorang pejabat daerah, Mohammad Usman, mengonfirmasi bahwa tim penyelamat yang menggunakan peralatan konstruksi telah berhasil menemukan sebanyak 75 orang yang terluka.
Mohammad Usman juga menyampaikan bahwa sebanyak 18 jasad telah ditemukan di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kashif Nazir, seorang petugas penyelamat di lokasi, mengungkapkan bahwa sekitar 150 orang saat itu dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan gedung pabrik.
Dikabarkan bahwa gedung setinggi empat lantai itu semuanya runtuh ke tanah, sehingga tim penyelamat kemudian melakukan pencarian di antara tumpukan beton dan batu bata yang berserakan dengan hati-hati.
"Masyarakat sudah menerima panggilan telepon dari tiga atau empat orang dari dalam puing, jadi kami tidak bisa sembarangan menyingkirkan puing," kata Mohammad Usman.
Dalam upaya penyelamatan gedung runtuh tersebut, personel militer turut terlibat dengan menerbangkan tim pencarian dan penyelamatan perkotaan ke lokasi kejadian berdasarkan penuturan juru bicara militer melalui pesan teks.
Juru bicara militer juga menyatakan bahwa "Insinyur Angkatan Darat segera dikerahkan untuk operasi penyelamatan."
Penyebab Belum Dipastikan dan Jejak Sektor Konstruksi Pakistan Kurang Baik
Pabrik yang berlokasi di kawasan indusri sekitar 20 km selatan Lahore ini merupakan tempat produksi tas belanja.
Hingga saat berita disiarkan waktu itu, penyebab pasti keruntuhan belum dapat dipastikan meskipun pekerjaan konstruksi dilakukan di tempat tersebut sebelumnya.
Seorang ayah, Mohammad Ramzan, yang kehilangan putra berusia 24 tahun, Amin, mengatakan bahwa anaknya tidak dapat ditemukan saat itu.
"Anak saya adalah buruh harian lepas di sini. Kami tidak dapat menemukannya di antara korban tewas atau terluka, jadi saya hanya berharap dia bisa diselamatkan dari reruntuhan dengan selamat," ujar Ramzan.
Sektor konstruksi Pakistan dikabarkan memiliki pengawasan yang tidak baik karena para pengembang kerap kali mengacuhkan peraturan bangunan yang telah ditetapkan.
Tragedi lain di sektor industri Pakistan pernah terjadi pada September 2012 di mana sebuah pabrik garmen di Karachi terbakar, menewaskan 289 orang. Sementara kebakaran di pabrik sepatu di Lahore pada hari yang sama menelan korban 25 orang.
Advertisement
Apartemen 5 Lantai di Mesir Runtuh Tewaskan 12 Orang, Korban Diberi Kompensasi Rp29 Juta
Pada tahun ini, tragedi bangunan runtuh terjadi di Mesir.
Sebuah gedung apartemen berlantai lima runtuh pada Senin 17 Juli 2023 di ibu kota Mesir, Kairo. Pihak berwenang setempat mengatakan insiden itu menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas, sementara tim penyelamat terus mencari korban selamat di antara puing-puing.
"12 orang tewas dan upaya terus dilakukan untuk menemukan dua orang hilang," kata Wakil gubernur Kairo, Hossam Fawzi, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (18/7/2023).
Bangunan runtuh umum terjadi di Mesir, di mana konstruksi yang buruk dan kurangnya pemeliharaan tersebar luas di kota-kota kumuh, lingkungan kota yang miskin, dan daerah pedesaan.
Kantor berita MENA yang dikelola pemerintah Mesir mengatakan tim penyelamat mengeluarkan jasad dari reruntuhan dan mengirim empat orang yang selamat ke rumah sakit, setelah insiden bangunan runtuh di lingkungan Hadaeq el-Qubbah Kairo -- kira-kira 2 mil (3,2 kilometer) dari pusat kota.
Hasil penyelidikan awal menyebutkan, Jaksa Penuntut Umum Mesir mengatakan bangunan ambruk itu kemungkinan disebabkan oleh salah satu penghuni lantai dasar yang memindahkan sejumlah tembok selama pekerjaan pemeliharaan sebelumnya. Warga laki-laki itu ditangkap dan sedang diinterogasi, katanya.
Bangunan 4 Lantai India Runtuh Sehari Usai Gempa, 3 Warga Tewas
Pada tahun ini pula, insiden bangunan runtuh kembali terjadi di India, dan lagi-lagi memakan korban jiwa.
"Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya dikhawatirkan terjebak setelah sebuah bangunan berlantai empat runtuh di India," kata para pejabat pada Selasa malam 24 Januari 2023 seperti dikutip dari AFP.
Wakil kepala menteri negara bagian Brajesh Pathak mengatakan tiga orang tewas dalam kecelakaan di kota utara Lucknow di negara bagian Uttar Pradesh.
Direktur Jenderal Polisi (DGP) negara bagian itu mengatakan, keruntuhan itu tampaknya akibat gempa bumi yang terjadi pada hari sebelumnya.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 melanda Nepal barat pada Selasa sore, sekitar 440 km dari Lucknow.
"30-35 orang harus terjebak," kata Direktur Jenderal Intelijen DGP Devendra Singh Chauhan kepada wartawan.
Tim polisi, Pasukan Tanggap Bencana Nasional sedang mencari mereka yang terjebak di bawah reruntuhan, tambah Chauhan.
Kantor Ketua Menteri Yogi Adityanath men-tweet bahwa "rumah sakit telah diperintahkan untuk tetap waspada".
Menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, 1.630 orang tewas akibat runtuhnya bangunan pada tahun 2021.
Advertisement