Liputan6.com, Berlin - Pemerintahan yang didominasi oleh Komunis Jerman Timur mengundurkan diri. Pertama kalinya peristiwa seperti ini terjadi dalam 40 tahun sejarah negara tersebut di tahun 1989.
Keputusan Dewan Menteri untuk melepaskan jabatan meninggalkan Komunis masih berkuasa, tetapi juga merupakan pengakuan besar terhadap gerakan protes yang berkembang.
Baca Juga
Melansir dari BBC, Selasa (7/11/2023), mengunduran diri massal pemerintah kemungkinan telah disetujui oleh pemimpin Jerman Timur, Egon Krenz, yang diharapkan segera memilih pemerintahan baru.
Advertisement
Kepindahan Perdana Menteri Willi Stoph dan semua 44 anggota kabinetnya mengikuti demonstrasi selama sebulan terakhir di beberapa kota besar.
Pada hari Sabtu di masa itu, sekitar satu juta orang menghadiri rapat pro-demokrasi di alun-alun utama Berlin Timur.
Sebanyak 30.000 warga Jerman Timur diyakini tiba di Jerman Barat sejak Sabtu melalui perbatasan baru yang baru dibuka dengan Cekoslowakia.
Cekoslovakia adalah salah satu negara bekas blok Soviet terbaru yang mengendurkan pembatasan perjalanan dan mengizinkan akses bebas melalui perbatasannya.
Dorongan perubahan di Jerman Timur tercermin dalam pendekatan baru oleh pihak berwenang yang mengadakan konferensi pers pertama mereka.
Pernyataan yang dibacakan oleh juru bicara yang baru diangkat, Wolfgang Meyer, tidak memberikan penjelasan atas pengunduran pemerintah, tetapi mendorong warga Jerman Timur yang berencana meninggalkan negara untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Tidak lama setelah itu, Politbiro Partai Komunis memulai pertemuan tiga hari.
Diperkirakan mereka akan memilih anggota baru yang akan menentukan arah politik negara tersebut.
Stoph erat terkait dengan pemimpin Komunis yang baru saja digulingkan, Erich Honecker, dan istri Honecker, Margot, yang dipecat minggu lalu sebagai menteri pendidikan.
Krenz berharap pengunduran diri pemerintah yang sudah tidak memiliki kredibilitas dapat membantu menghentikan aliran orang yang melarikan diri dari negara tersebut.
Dua hari kemudian setelah Sabtu sebelumnya, para demonstran berhasil meyakinkan penjaga untuk membiarkan mereka melewati Tembok Berlin ke Berlin Barat.
Tembok tersebut, simbol pembagian dua Jerman sejak tahun 1961, dirobohkan oleh kerumunan yang bersukacita yang mulai meruntuhkannya.
Â
Â
Populasi dan Gaya Hidup di Jerman Makin Beragam
Bicara soal Jerman, ada banyak hal menarik yang bisa kita pelajari lewat negara ini, salah satunya pola hidup penduduk Jerman.
Pola hidup penduduk Jerman menurut studi makin banyak yang tidak menikah atau hidup tanpa pasangan. Usia rata-rata orang tua punya anak pertama juga makin tua. Lebih seperempat warga Jerman berlatar belakang migrasi.
Penduduk Jerman menurut studi terbaru dari lembaga penelitian kependudukan Bundesinstitut für Bevölkerungsforschung (BiB) kisaran usianya bertambah tua dan makin beragam serta makin individual.
Hal itu terlihat dari pola hidup penduduk dalam berbagai bidang seperti keluarga dan kependidikan, ungkap BiB yang merilis studi terbarunya hari Senin (11/7).
Misalnya usia ketika memutuskan untuk membentuk keluarga, sekarang makin tua, demikian dikutip dari laman DW Indonesia.
Sementara jumlah penduduk Jerman dengan latar belakang migran, dalam artian yang salah satu orang tuanya tidak lahir di Jerman atau tidak memiliki kewarganegaraan Jerman, sekarang mencapai 22 juta orang. Ini berarti kuotanya lebih dari seperempat total populasi Jerman.
"Kedatangan dari luar negeri sangat berkontribusi, bahwa penduduk Jerman saat ini memiliki basis yang lebih luas daripada tahun 2000-an, kata Direktur BiB Katharina Spiess Ketika mempublikasikan studi terbaru lembaganya di Wiesbaden.
Pola hidup penduduki Jerman dalam 30 tahun terakhir juga makin beragam dan makin individual. Model keluarga tradisional yang terdiri dari ayah dan ibu biologis serta anak sekarang bukan pola standar lagi, terutama di kalangan generasi muda.
Advertisement
Jerman Bersiap Hadapi Musim Dingin Tanpa Pasokan Gas dari Rusia
Selain itu, di tahun 2022 pernah terjadi suatu peristiwa yang dihadapi oleh negara Jerman.
Banyak penyewa rumah di Jerman yang pada tahun 2022 menerima surat dari perusahaan properti mereka, yang isinya mengingatkan tentang kenaikan harga gas secara drastis menghadapi musim dingin akhir tahun itu.
Dilansir DW Indonesia, salah satu perusahaan perumahan di Berlin mengumumkan kenaikan 100% harga pemanas untuk apartemen yang dipanaskan dengan menggunakan gas atau minyak. Apakah harga ini akan naik lagi nanti, masih belum jelas. Karena harga energi masih akan terus naik. Asosiasi perusahaan perumahan GdW menghitung bahwa setiap rumah tangga harus menganggarkan sampai 3.800 euro per tahun hanya untuk kenaikan harga energi.
Ini merupakan masalah serius bagi warga berpenghasilan rendah atau menengah, kata asosiasi perumahan yang mewakili pemilik dan penyewa rumah di negara bagian Sachsen.
"Ini menyentuh masalah eksistensial bagi banyak keluarga, para politisi harus memahami itu," katanya dalam sebuah pernyataan.
Masyarakat tidak hanya dibebani oleh kenaikan harga energi, melainkan juga inflasi yang terus mencatat rekor tertinggi selama puluhan tahun terakhir. Menteri Ekonomi Robert Habeck telah mendesak warga Jerman untuk sedapat mungkin menghemat energi agar persediaan gas bisa ditingkatkan menghadapi musim dingin pada akhir tahun.
Dugaan Penyanderaan di Bandara Hamburg Jerman Picu 27 Penerbangan Disetop
Baru-baru ini, pada 4 November 2023, peristiwa lainnya juga sempat terjadi di Jerman.
Polisi di Kota Hamburg, Jerman mengatakan mereka sedang menangani dugaan situasi penyanderaan di bandara setelah seorang pria bersenjata mengendarai mobil melewati penghalang keamanan dan menuju landasan.
"Setidaknya ada dua orang di dalam mobil termasuk seorang anak," kata polisi seperti dikutip dari BBC.
Pasukan khusus juga telah dikerahkan setelah kendaraan tersebut memasuki bandara pada Sabtu 4 November malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat (19.00 GMT).
Istri tersangka melaporkan dugaan penculikan anak.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan mereka yakin "perselisihan hak asuh adalah latar belakang operasi ini".
Polisi mengatakan tersangka menembakkan senjatanya dua kali ke udara dan melemparkan botol-botol yang terbakar dari kendaraan. Ia melajukan mobilnya menuju apron bandara, tempat biasanya pesawat diparkir di bandara Hamburg, Jerman.
"Kami berada di lokasi dengan sejumlah besar layanan darurat. Kami saat ini mengasumsikan situasi penyanderaan statis," kata polisi Hamburg di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Psikolog serta petugas yang berspesialisasi dalam negosiasi berada di lokasi, kata polisi, seraya menambahkan bahwa mereka melakukan kontak dengan individu di dalam kendaraan.
Semua layanan penerbangan keberangkatan dan kedatangan di bandara di sebuah kota di Jerman utara telah dihentikan.
Laporan Al Jazeera menyebut, bandara di kota pelabuhan Hamburg di Jerman utara ditutup dan penerbangan dibatalkan setelah seorang pria bersenjata menerobos gerbang dengan kendaraannya dan melepaskan dua tembakan ke udara dalam apa yang disebut polisi sebagai "situasi penyanderaan".
Advertisement