Liputan6.com, Busan - Pemimpin partai oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung diserang saat berkunjung ke kota pelabuhan selatan Busan, kantor berita Yonhap melaporkan.
"Lee ditikam di bagian kiri lehernya dengan senjata oleh pria tak dikenal," lapor Yonhap yang dikutip dari The Guardian, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga
Foto-foto yang beredar dari tempat kejadian penikaman menunjukkan bahwa penyerang tampak mengenakan mahkota kertas dengan nama Lee di atasnya. Dia mendekati Lee untuk meminta tanda tangan, lalu tiba-tiba menerjang ke depan dan menyerangnya, kata laporan berita Korea Selatan.
Advertisement
Penyerang dengan cepat ditundukkan dan ditangkap di tempat kejadian, lapor Yonhap.
Foto-foto berita yang dipublikasikan menunjukkan Lee terbaring di jalan dengan mata tertutup dan orang lain di sekitarnya menempelkan sapu tangan ke sisi lehernya.
Pejabat di pihaknya mengatakan, dia dalam keadaan sadar saat mendapat perawatan di rumah sakit.
Ketua Partai Demokrat, Lee Jae-myung yang berusia 59 tahun, kalah dari Yoon Suk Yeol yang konservatif dalam pemilihan presiden yang ketat tahun 2023 lalu.
Presiden Yoon mengutuk serangan itu, dan mengatakan hal tersebut adalah tindakan yang tidak dapat diterima, kata kantornya. Dia menyatakan keprihatinan mendalam terhadap Lee dan menginstruksikan perawatan terbaik diberikan agar dia bisa cepat pulih, kata kantornya.
Lee saat ini diadili atas tuduhan suap yang berasal dari proyek pembangunan ketika dia menjadi wali kota Seongnam dekat Seoul. Lee membantah melakukan kesalahan, dan menyebut tuduhan tersebut sebagai fiksi dan konspirasi politik.
Meskipun terdapat pembatasan ketat terhadap kepemilikan senjata, Korea Selatan memiliki sejarah kekerasan politik yang melibatkan jenis senjata lain.
Sebelumnya, pemimpin partai oposisi konservatif Park Geun-hye, yang kemudian menjabat sebagai presiden, diserang di sebuah acara pada tahun 2006 dengan pisau dan menderita luka di wajahnya sehingga memerlukan operasi.​
Pelaku Pakai Senjata Mirip Pisau, Berikut Ini Detik-Detik Penikamannya
Media Korea Selatan mengutip para saksi yang mengatakan pria itu menggunakan senjata mirip pisau untuk menusuk leher Lee.
Sementara sejumlah video yang beredar di televisi menunjukkan Lee terbaring di tanah dengan seseorang menempelkan sapu tangan ke lehernya untuk menghentikan pendarahan.
Â
Footage showing the Stabbing Attack earlier against the Leader of the Democratic Party of South Korea, Lee Jae-myung while he was Speaking to a Crowd in the Southeastern City of Busan. pic.twitter.com/uEAabsxzmX
— OSINTdefender (@sentdefender) January 2, 2024
Laporan Hidustan Times menyebut, tak lama setelah pemimpin partai oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung diserang dan terluka saat berkunjung ke kota tenggara Busan pada hari Selasa, beberapa video meresahkan muncul secara online yang konon menunjukkan seorang pria tak dikenal menikam lehernya. ​
Advertisement
Dibawa ke RS dengan Helikopter
Petugas tanggap darurat terlihat membawa Lee ke ambulans. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dengan helikopter, menurut kantor berita Yonhap.
Agensi mengatakan dia mengalami pendarahan tetapi dalam keadaan sadar saat diangkut dari tempat kejadian.
Polisi di Busan mengatakan Lee menderita "luka robek satu sentimeter di lehernya" dan dia "masih sadar dan hanya mengalami sedikit pendarahan", menurut outlet berita Korea Selatan Chosun Ilbo.
Tayangan TV menunjukkan polisi menjatuhkan penyerang ke tanah. Ia terlihat mengenakan seperti topi yang bertuliskan nama Lee.
Yonhap mengatakan penyerang telah ditangkap.
Â
Â
Sosok Pesaing Kuat Calon Presiden Korea Selatan yang Terguncang Skandal
Lee, seorang mantan pekerja pabrik anak yang mengalami kecelakaan industri saat remajanya putus sekolah, menjadi bintang politik karena menceritakan kisahnya yang miskin menjadi kaya.
Ia diperkirakan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2027, dan jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa ia tetap menjadi pesaing yang kuat. Namun upaya Lee untuk menduduki jabatan puncak dibayangi oleh serangkaian skandal.
Dia menghindari penangkapan pada bulan September ketika pengadilan menolak permintaan jaksa agar dia ditahan sambil menunggu persidangan atas berbagai tuduhan korupsi.
Lee masih menghadapi persidangan atas tuduhan suap sehubungan dengan sebuah perusahaan yang diduga mentransfer $8 juta secara tidak sah ke Korea Utara.
Dia juga dituduh melanggar tugasnya, yang diduga mengakibatkan kerugian sebesar 20 miliar won ($15 juta) untuk sebuah perusahaan milik kota Seongnam selama masa jabatannya sebagai wali kota.​
Advertisement