Gempa Magnitudo 5,9 dan 4,8 Guncang Jepang, Tidak Ada Peringatan Tsunami

Hokuriku Electric Power Co mengatakan tidak ada pemadaman listrik sebagai dampak gempa.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Jun 2024, 07:05 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 07:04 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. (Dok. AFP/Frederick Florin)

Liputan6.com, Tokyo - Gempa kuat pada Senin (3/6/2024) pagi melanda wilayah Ishikawa, Jepang, yang dilanda gempa fatal pada 1 Januari.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa magnitudo 5,9 melanda ujung utara Semenanjung Noto. Beberapa menit kemudian, terjadi gempa magnitudo 4,8. Tidak ada bahaya tsunami dari kedua gempa tersebut. Demikian seperti dilansir kantor berita AP.

Tidak ada laporan kerusakan atau cedera. West Japan Railway Co menyatakan bahwa kereta super-ekspres Shinkansen dan layanan kereta lainnya dihentikan sementara untuk pemeriksaan keselamatan, namun sebagian besar beroperasi kembali.

Otoritas Pengaturan Nuklir menyebutkan tidak ada kelainan yang ditemukan di dua pembangkit listrik tenaga nuklir di dekatnya. Salah satunya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Shika di Semenanjung Noto, mengalami kerusakan ringan, meskipun para pejabat menuturkan hal itu tidak memengaruhi fungsi pendinginan kedua reaktor tersebut.

 

Trauma Warga

Gempa Jepang
Otoritas Jepang kembali melaporkan bertambahnya jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 yang mengguncang area Ishikawa pada awal tahun ini. Sebanyak 100 orang dikonfirmasi tewas, dengan lebih dari 200 orang lainnya masih hilang atau tidak diketahui keberadaannya. (Kyodo News via AP)

Guncangan yang terjadi pada hari Senin menghidupkan kembali ketakutan di antara warga yang masih berjuang untuk pulih dari kerusakan akibat gempa pada momen Tahun Baru. Televisi publik, NHK, menayangkan sejumlah orang yang keluar rumah dan tempat penampungan sementara untuk melihat apakah ada kerusakan tambahan.

Di Kota Wajima, yang merupakan salah satu kota yang paling parah dilanda gempa pada 1 Januari, seorang operator penginapan mengatakan kepada NHK bahwa dia langsung merunduk di bawah meja resepsionis ketika gempa pertama terjadi pada hari Senin. Tidak ada benda yang jatuh ke lantai atau pecah, namun hal itu mengingatkannya pada guncangan di bulan Januari dan membuatnya khawatir jika gempa besar seperti itu terjadi lima bulan kemudian.

Gempa magnitudo 7,6 pada 1 Januari yang melanda Semenanjung Noto menewaskan 241 orang. Kerusakan masih terjadi dan banyak warga yang mengungsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya