Perang Israel Vs Hizbullah, Kemlu RI: Ada 159 WNI di Lebanon, Beberapa Menolak Dievakuasi

Kemlu RI telah mendorong WNI agar bersedia mengikuti proses evakuasi.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Okt 2024, 20:37 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2024, 20:37 WIB
Israel Kembali Bombardir Wilayah Selatan Lebanon
Foto yang diambil dari Israel utara, di sepanjang perbatasan dengan Lebanon selatan, pada 30 September 2024 ini menunjukkan kebakaran setelah pengeboman Israel di sebuah wilayah di Lebanon selatan. (Jalaa MAREY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Situasi Lebanon masih memanas menyusul berlanjutnya aksi saling serang antara Israel dan Hizbullah. Teranyar, militer Israel pada Selasa (1/10/2024) mengatakan mereka mulai melancarkan serangan darat terbatas ke Lebanon selatan dan memperingatkan warga di perbatasan negara itu untuk mengungsi.

"Anda harus segera menuju utara Sungai Awali untuk menyelamatkan diri dan segera tinggalkan rumah Anda," demikian disampaikan militer Israel untuk masyarakat di selatan Sungai Litani, seperti dilansir kantor berita AP.

Cakupan peringatan evakuasi menimbulkan pertanyaan tentang seberapa dalam rencana serangan Israel.

Lantas, bagaimana update Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon?

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha pada Selasa menjelaskan bahwa jumlah WNI di Lebanon saat ini 159 orang. Jumlah itu tidak termasuk staf KBRI dan personel TNI di UNIFIL.

"Kemarin (Senin), Kemlu dan KBRI Beirut mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI di Lebanon untuk update situasi keamanan terakhir, menjelaskan langkah-langkah evakuasi, dan mendorong para WNI untuk bersedia ikut proses evakuasi," tutur Judha dalam pesan singkatnya.

Sebelumnya, jumlah WNI disebut 155 orang. Namun, Judha mengonfirmasi bahwa penambahan terjadi karena ada WNI yang baru lapor diri.

Judha menambahkan bahwa ada sejumlah WNI yang ingin tetap tinggal di Lebanon karena merasa wilayah tempat tinggalnya masih aman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya