Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memindahkan sistem pusat data ke tempat yang jauh lebih aman dari berbagai risiko. Risiko-risiko yang mungkin bisa antara lain listrik padam dan hewan pengerat.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat‎ mengatakan, Bursa Efek Indonesia sudah lama memiliki rencana untuk ‎memindahkan puasat data ke tempat yang jauh lebih aman dari lokasi saat ini.
"Sistem kita memang sudah direncanakan untuk dipindahkan ke data center yang lebih aman," kata Samsul, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (17/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Pusat data‎ yang baru memiliki teknologi keamanan tingkat tinggi, diantaranya terbebas dari gangguan kelistrikan dan hewan pengerat.
"Kalau di gedung ini mengingat pentingnya data, kita pindahkan ke tempat lebih terjamin secara teknologi kita menyebutnya ada beberapa tir yang bisa menyediakan semuanya yang listrik enggak terganggu, AC-nya enggak tergangu, binatang pengeratnya tidak ada," papar Samsul.
Setelah pusat data dipindahkan, gedung Bursa Efek Indonesia yang saat ini digunakan hanya dimanfaatkan sebagai kantor saja. Pemindahan akan dilakukan pada Februari 2018, untuk lokasinya masih di rahasiakan.
"Tempatnya benar-benar menjamin itu. Kalau ada gangguan listrik atau gangguan lain, mereka sudah punya fasilitas menjamin sistem mereka tetap berjalan. Itu nggak boleh dikasih tau," tutup Samsul.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Periksa Kontraktor
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menambahkan, tim Puslabfor akan bergegas menyimpulkan penyebab utama ambruknya balkon Gedung BEI. Kemudian tidak menutup kemungkinan pihak kontraktor juga akan diperiksa.
"Itu tahap berikutnya. Langkahnya meminta keterangan. Dari Polda sudah meminta beberapa saksi. Ada saksi mahasiswi dan security. Juga pegawai yang melihat," kata Setyo.
Advertisement