Lion Air Ingin Melantai di Bursa, Ini Syaratnya

Jika terealisasi, Lion Air akan menjadi industri penerbangan kedua yang melantai di bursa saham setelah Garuda Indonesia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 10 Okt 2019, 14:42 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 14:42 WIB
Lion Air pensiunkan pesawat jumbo Boeing 747-400. (Foto: Humas Lion Air)
Lion Air pensiunkan pesawat jumbo Boeing 747-400. (Foto: Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana PT Lion Mentari atau Lion Air untuk melantai di bursa saham pada tahun ini kian disoroti. Pasalnya, rencana perseroan dinilai cukup berani jika melihat situasi pasar yang cenderung berat pada saat ini.

Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, sah-sah saja bagi Lion Air untuk melakukan aksi korporasi IPO (initial public offering) di tahun ini.

"Ya itu kan strategi pendanaan ya, dan yang dilepas kan hanya sebagian persen saja dari total saham. IPO kan juga harus ada syaratnya yakni mencatatkan laba kalau 2-3 tahun berturut-turut," tuturnya kepada Liputan6.com, Kamis (10/10/2019).

Jika rencana ini terealisasi, Lion Air dipastikan akan menjadi industri penerbangan kedua yang melantai di bursa saham setelah Garuda Indonesia.

 

"Faktanya, menurut International Air Transport Association (IATA) pada 2040 itu Indonesia akan menjadi negara keempat terbesar di dunia dalam hal jumlah penumpang penerbangan," ujarnya.

"Jadi mungkin saja Lion Air (IPO) melihat bahwa ke depan jumlah penduduk akan terus bertambah, mobilitas makin tinggi, pasar e-commerce pun makin pesat," tambah dia.

Dia melanjutkan, perseroan pasti telah mempertimbangkan secara masak untuk melakukan aksi korporasi besar tersebut.

"Lion Air kan juga bukan orang kemarin sore. Pasti sudah considered jauh-jauh hari, mereka juga punya konsultan-konsultan yang handal," kata dia.

Senada, Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala membenarkan bahwa perusahaan juga melibatkan konsultan untuk merealisasikan IPO nanti.

"Benar Lion Air akan IPO. Saat ini konsultan masih melakukan analisis situasi," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Siap IPO, Lion Air Gelar Mini Expose Pekan Depan

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12-16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan sudah ada 31 calon emiten baru yang mengantre untuk melantai di bursa saham (IPO).

Hal tersebut terungkap dalam pipeline saham 2019 yang dipaparkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna hari ini. Menariknya, maskapai penerbabgan Lion Air tercatat bakal menyusul menjadi perusahaan terbuka di tahun ini.

Melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Lion Air dikatakan Nyoman akan menggelar mini expose pada pekan depan.

"Minggu depan kami mini expose dengan Lion. Mudah-mudahan mereka bisa menyampaikan informasinya secara lengkap, sehingga bisa kami proses secara cepat," ujar Nyoman ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Dalam pipeline saham 2019, Lion Air juga diketahui akan melakukan IPO dengan menggunakan laporan keuangan tahun buku 30 Juni 2019. Tetapi, masih belum jelas berapa dana yang diincar dari maskapai penerbangan tersebut.

Adapun Lion Air termasuk dari 31 perusahaan yang akan melantai di pasar modal hingga akhir tahun ini.

Daftar Perusahaan yang Bakal IPO

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut daftar jelasnya:

1. PT Ifishdeco Tbk

2. PT Dana Brata Luhur Tbk

3. PT Itama Ranoraya Tbk

4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk

5. PT Alamanda Investama Tbk

6. PT Digital Mediatama Maxima Tbk.

7. PT Asia Sejahtera Mina Tbk

8. PT Singaraja Putra Tbk

9. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk

10. PT Ginting Jaya Energi Tbk

11. PT Aneka Minera Indonesia Tbk

12. PT Palma Serasih Tbk

13. PT Mulia Boga Raya Tbk

14. PT Prima Globalindo Logistik Tbk

15. PT Cisadane Sawit Raya Tbk

16. PT Indo Bintang Mandiri Tbk

17. PT Repower Asia Indonesia Tbk

18. PT SAM Indonesia Tbk

19. PT Bank Amar Indonesia Tbk

20. PT Graha Belitung Utama Ybk

21. PT Harvest Time Tbk

22. PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk

23. PT Lion Mentari Tbk

24. PT Jayant Perdana Indonesia Tbk

25. PT Austin Global Prima Tbk

26. PT Galva Technologies Tbk

27. PT Perintis Triniti Properti Tbk

28. PT Putra Mandiri Jembar Tbk

29. PT Putra Rajawali Kencana Tbk

30. PT Royalindo Investa Wijaya Tbk 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya