Wall Street Meroket, Bursa Saham Asia Semringah Sambut Akhir Pekan

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini ikuti gerak wall street.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 05 Feb 2021, 08:46 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 08:45 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat pagi setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street cetak rekor tertinggi termasuk indeks saham S&P 500.

Di Jepang, indeks saham Nikkei menguat 1,21 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Jepang Topix menguat 1,01 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,86 persen.

Di Australia, indeks saham ASX 200 mendaki 0,95 persen. Bank sentral  Australia akan merilis kebijakan moneter.

Di sisi lain, investor juga akan mencermati debut penawaran perdana saham Kuaishou Technology yang ditetapkan 115 dolar Hong Kong.  Demikian dilansir dari CNBC, Jumat, (5/2/2021).

Selain itu, indeks saham MSCI Asia Pasifik menguat 0,25 persen. Sementara itu, bursa saham AS kompak menghijau. Indeks saham S&P 500 naik 1,1 persen ke posisi 3.871,74. Indeks saham Dow Jones melonjak 332,26 poin ke posisi 31.055,86. Lalu indeks saham Nasdaq bertambah 1,2 persen ke posisi 13.777,74.

Indeks dolar AS berada di posisi 91,52 dari level sebelumnya 91,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 105,57 per dolar Amerika Serikat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Wall Street Menguat

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Spesialis Michael Mara (kiri) dan Stephen Naughton berunding saat bekerja di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Kamis, 4 Februari 2021. Wall street menguat seiring investor mencermati kinerja keuangan perusahaan dan data ekonomi yang solid.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones melonjak 332,26 poin atau 1,1 persen ke posisi 31.055,86. Indeks saham S&P 500 naik 1,1 persen ke posisi 3.871,74. Indeks saham Nasdaq melonjak 1,2 persen menjadi 13.777,74.

Laporan klaim pengangguran lebih baik dari perkiraan membantu meningkatkan sentimen di wall street. Klaim pertama untuk asuransi pengganguran berjumlah 779.000 hingga 30 Januari. Angka ini di bawah perkiraan ekonom sebanyak 830 ribu.

“Data pasar tenaga kerja menunjukkan momentum lebih lanjut dalam pemulihan ekonomi, mendorong saham,” ujar Equity Derivatives Strategist Nomura, Charlie McElligott, seperti dilansir dari CNBC, Jumat, 5 Februari 2021.

Di sisi lain, investor menunggu rilis laporan ketenagakerjaan Januari pada Jumat pagi. Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan pasar tenaga kerja AS menambah 50 ribu pekerjaan pada Januari.

Sementara itu, saham EBay  melonjak lima persen setelah kinerja pendapatan dan laba positif. Kinerja itu lebih cerah dari perkiraan pada kuartal pertama. Sementara itu, PayPal naik lebih dari tujuh persen setelah hasil kuartalan yang kuat. Sedangkan saham Qualcom merosot lebih dari delapan persen setelah melaporkan pendapatan di bawah perkiraan konsensus untuk kuartal I.

Saham Apple naik 2,6 persen setelah CNBC melaporkan hampir menyelesaikan kesepakatan dengan Hyundai dan Kia untuk memproduksi mobil tanpa pengemudi.

Selama sepekan, indeks saham Dow Jones telah naik 3,6 persen, indeks saham S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 4,2 persen dan 5,4 persen. Saham GameStop telah turun lebih dari 80 persen.

Adapun indeks volatilitas Cboe yang dikenal VIX turun tajam setelah pasar pasar pulih dari tekanan pekan lalu. Indeks VIX turun dari level 30 mendekati 22,9.

Banyak pelaku pasar di wall street tetap optimistis peluncuran vaksin ditambah kebijakan moneter yang mudah dan potensi dukungan fiskal lebih besar akan menumbuhkan pendapatan lebih kuat sehingga mendorong pasar ke posisi tertinggi.

“Kami yakin masih dalam tahap awal pasar bullish baru, transisi dari fase harapan ke fase pertumbuhan yang lebih panjang seiring dengan pertumbuhan laba yang kuat,” ujar Chief Global Equity Goldman Sachs, Peter Oppenheimer.

Terkait stimulus, Partai Demokrat bergerak maju dengan proposal USD 1,9 triliun dari Presiden AS Joe Biden. Sedangkan Partai Republik telah membalas dengan paket USD 618 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya