Liputan6.com, New York - Biro Investigasi Federal (FBI) menangkap dua orang wanita yang diketahui merampok sebuah bank di Amerika Serikat. Cara yang mereka lakukan terbilang tak biasa.
Dikutip dari laman New York Post, Jumat (20/10/2017), dua perempuan itu melancarkan aksi bejatnya dengan cara menyamar sambil menggunakan pakaian biarawati.
Gilanya, cara seperti ini bukan kali pertama. Kedua perempuan itu pernah melancarkan aksi serupa di sejumlah bank yang ada di Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Kedua wanita ini diidentifikasi bernama Swahilys Pedraza-Rodruguez dan Melisa Aquino yang masing-masing berusia 19 tahun dan 23 tahun.
Swahilys Pedraza-Rodriguez berasal dari Connecticut dan Melisa Aquino Arias dari Republik Dominika. Akibat perbuatannya, kedua wanita ini akan menjalani persidangan di hadapan hakim di New Jersey.
Dari catatan kepolisian, perampokan tersebut dilakukan lebih dari satu kali. Pertama, mereka merampok bank di kawasan Garfield dan Teaneck.
Perampokan yang dilakukan di wilayah Garfield terjadi pada tanggal 27 September 2017. Sedangkan untuk wilayah Teaneck terjadi minggu lalu.
Dalam persidangan, terungkap fakta baru. Dimana keduanya juga terlibat dalam perampokan yang terjadi di Citizens Bank di Tennersville pada 28 Agustus 2017.
Namun, upaya perampokan gagal ketika bel tanda peringatan berbunyi yang akhirnya memaksa dua perempuan ini kabur sebelum membawa uang.
Â
Bebas Penjara, Wanita Ini Kembali Merampok Bank
Kisah menarik dari dunia kriminal juga terjadi di Oregon. Baru keluar dari penjara, seorang wanita kembali merampok bank di Wyoming, AS dan menunggu polisi 'menjemputnya' kembali ke bui.
Menurut laporan penyidik yang dikutip dari News.com.au, Linda Patricia Thompson merampok bank, tak lama setelah bebas dari hukuman pada Juni 2016, dengan alasan ingin kembali ke dalam penjara.
Linda masuk ke dalam sebuah bank di Cheyenne AS lalu menuju meja teller dan mengatakn, dia membawa senjata api.
"Dia mengatakan bahwa dia membawa senjata dan meminta pegawai bank untuk menyerahkan sejumlah uang," kata agen FBI, Tory Smith.
Teller bank tersebut lalu memberikan uang ribuan dolar kepada Linda.
Setelah keluar dari tempat penyimpanan uang tersebut, wanita itu lalu menghambur-hamburkan uang tersebut di jalanan, bahkan memberikannya kepada orang-orang yang sedang lalu-lalang.
"Dia sedang membagikan uang dalam jumlah yang besar kepada orang yang lewat," kata Letnan Polisi Cheyenne, Nathan Busek.
"Letnan Busek bertanya apa yang terjadi, dan dia menjawab 'aku merampok bank, aku ingin kembali ke penjara'," ujar Smith.
Linda mengaku melakukan hal tersebut karena tidak mendapatkan tempat bermalam di penampungan tunawisma.
Perempuan 59 tahun itu lalu memutuskan untuk 'tinggal' di Taman Cheyenne. Namun, seorang tak dikenal memukulinya, mengakibatkan tulang wajahnya patah.
"Dia tidak bisa lagi tinggal di jalanan. Jadi dia memutuskan merampok bank pada Rabu lalu," kata Smith.
Sebelumnya, Linda melakukan pelayanan umum dengan menjadi pelayan di Coffee Creak Correctional Facility di Wilsonville, Oregon, akibat dakwaan perampokan tingkat dua di Union County.
Perempuan itu kemudian dibebaskan pada Juni 2016, setelah selesai menjalani hukumannya.
Menurut keterangan manajer komunikasi Oregon Department of Corrections, Betty Bernt, Linda tidak ingin dibebaskan, walaupun dengan jaminan pembebasan bersyarat (parole).
Advertisement