Paus Fransiskus Larang Penjualan Rokok pada Karyawan Vatikan

Takhta Suci melarang penjualan rokok pada karyawan Vatikan. Alasannya, produk tembakau itu buruk bagi kesehatan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Nov 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2017, 13:00 WIB
Rekor nyeleneh (7)
Lambang "Dilarang Merokok" (Wikimedia)

Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus memerintahkan larangan penjualan rokok dalam lingkup Vatikan mulai 2018. Barang tersebut dianggap dapat mengganggu kesehatan para karyawannya.

Dilansir dari Independent, Kamis (9/11/2017), juru bicara Vatikan, Greg Burke, menyatakan, Takhta Suci tidak dapat "bekerja sama" dengan praktik yang jelas-jelas telah merugikan kesehatan banyak orang.

Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rokok telah membunuh lebih dari 7 juta jiwa di dunia tiap tahunnya.

Sebelumnya, terdapat sebuah peraturan yang mengizinkan karyawan Vatikan membeli maksimal lima bungkus rokok tiap bulannya.

Rokok sendiri dijual dengan harga diskon di Vatikan. Tercatat, harga produk tembakau yang dijual di negara kota itu jauh lebih murah dibanding dengan yang ada di Italia. Negara tetangga tersebut membebankan pajak besar untuk penjualan rokok.

Sementara itu, Sri Paus mengatakan, rokok masih akan terus dijual di sana dalam waktu dekat ini. Kegiatan tersebut dianggap turut menyumbang pemasukan bagi Takhta Suci.

Larangan penjualan rokok juga ditetapkan di sebuah negara kecil lain, Bhutan. Rokok sudah tidak tersedia di sana sejak 2005. Negara yang berada di sisi pegunungan Himalaya itu menganggap rokok buruk bagi karma seseorang.

 

Pengakuan Mengejutkan Paus Fransiskus

Pekan lalu, Paus Fransiskus (80) sempat membuat pengakuan mengejutkan. Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia itu mengaku bahwa kadang-kadang ia tertidur saat berdoa. Ia mengklaim orang-orang kudus juga mengalami hal serupa.

"Saat saya berdoa, terkadang saya tertidur," kata paus kelahiran Buenos Aires, Argentina, tersebut dalam sebuah episode terbaru program acara televisi berjudul Catholic TV2000.

"Santa Theresa juga melakukannya," kata Paus Fransiskus mengacu pada seorang biarawati Prancis abad ke-19.

Paus Fransiskus selama ini selalu memancarkan energi dan antusiasme saat bertemu dengan banyak orang. Namun, ekspresinya berubah sangat serius ketika ia berdoa. Ia kerap memejamkan mata dan menundukkan kepala untuk waktu yang lama.

Paus dilaporkan sangat menjaga waktu tidurnya. Setiap hari, ia sudah berada di tempat tidur untuk bersiap terlelap pada pukul 21.00 dan kembali terjaga pada pukul 04.00 pagi.

Fransiskus telah menjadi Kepala Gereja Katolik Roma sejak 2013. Ia memiliki jadwal kunjungan internasional dan penampilan publik yang padat.

Sri Paus dikenal karena beberapa reformasi moderat dan keterbukaan dalam masa kepausannya, khususnya penggunaan bahasa yang sederhana dan langsung. Demikian seperti dikutip dari BBC.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya