Donald Trump Dicalonkan Jadi Penerima Nobel Perdamaian

Sejauh ini komisi terkait tak mengeluarkan komentar apapun terkait mereka yang dinominasikan untuk menerima nobel perdamaian, termasuk Donald Trump.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2018, 14:34 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2018, 14:34 WIB
Jabat Tangan Perdana Trump dan Kim Jong-un
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bersalaman dalam pertemuan bersejarah di resor Capella, Pulau Sentosa, Selasa (12/6). Trump dan Kim menyempatkan diri untuk menyapa jurnalis. (AP/Evan Vucci)

Liputan6.com, Oslo - Setelah berlangsungnya KTT antara Pemimpin Korea Utara dan Presiden Amerika Serikat,  dua legislator Norwegia menominasikan agar Donald Trump dianugerahi Nobel Perdamaian.

"Trump telah mengambil langkah sangat besar dan penting menuju perlucutan senjata nuklir, perdamaian, dan rekonsiliasi antara Korea Utara dan Korea Selatan," kata Christian Tybring-Gjedde dan Per-Willy Amundsen -- keduanya dari Progress Party -- kepada kantor berita Norwegia NTB pada Rabu 13 Juni 2018, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (14/6/2018). 

Sekelompok legislator AS juga mendukung pencalonan Donald Trump untuk mendapatkan Nobel Perdamaian tahun 2019.

Proses untuk mempertimbangkan kandidat dan menganugerahkan Nobel Perdamaian dilakukan di Norwegia. Nama-nama calon penerima penghargaan harus dikirimkan ke Komisi Nobel Norwegia selabatnya tanggal 1 Februari.

Komisi itu tidak akan mengeluarkan komentar apapun terkait mereka yang dinominasikan --termasuk Donald Trump -- dan informasi mengenai siapa-siapa yang dinominasikan juga harus dirahasiakan sedikitnya selama 50 tahun.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Presiden Korea Selatan

Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyambut antusias penunjukkan negaranya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama dengan Kanada dan Meksiko. (AFP/Nicholas Kamm)

Presiden Korea Selatan mengusulkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump harus memenangi Nobel Perdamaian atas perjuangannya mengupayakan dialog dua Korea dan upaya perlucutan senjata nuklir Korea Utara.

Usulan itu diutarakan oleh Presiden Moon Jae-in beberapa hari usai KTT Korea Utara-Korea Selatan yang berlangsung pada Jumat, 27 April lalu. Demikian seperti dikutip dari The Independent 1 Mei 2018.

Konferensi itu merupakan perhelatan historis karena mempertemukan kembali dua pemimpin Korea untuk pertama kalinya setelah beberapa dekade terakhir. Kedua pemimpin juga menghasilkan serangkaian kesepakatan positif bagi upaya perdamaian di Semenanjung Korea.

Menilik konferensi bersejarah itu, Moon Jae-in turut memberikan kredit kepada Donald Trump, yang ia anggap telah berkontribusi mensukseskan perhelatan KTT tersebut.

"(Donald Trump) layak mendapatkan pengakuan yang besar karena berhasil mengupayakan dialog Inter-Korea (KTT Korut-Korsel)," kata Moon di hadapan kabinet kepresidenan, seperti dikutip salah satu pejabat tinggi Korea Selatan.

"(Oleh karena itu) Presiden Trump harus memenangi Nobel Perdamaian, karena apa yang kita butuhkan hanyalah perdamaian," lanjutnya mengomentari Donald Trump.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya