3 Video UFO Milik Angkatan Laut AS Dirilis Pentagon, Pertanda Alien di Bumi?

Pentagon pada hari Senin merilis tiga video tanpa klasifikasi yang menunjukkan UFO yang mereka sebut unidentified aerial phenomena..

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Apr 2020, 14:23 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 14:16 WIB
Ilustrasi UFO
Ilustrasi UFO (AFP)

Liputan6.com, Florida - Pentagon pada Senin 27 April 2020 merilis tiga video tanpa klasifikasi yang menunjukkan unidentified aerial phenomena atau fenomena udara tak dikenal. Langkah itu merupakan upaya menghilangkan kesalahpahaman mengenai apakah video - yang telah beredar selama bertahun-tahun - adalah nyata.

Mayoritas media memberitakannya sebagai peluncuran tiga video singkat penampakan UFO oleh Pentagon.

Tiga video, yang pertama bocor pada 2007 dan ditemukan Angkatan Laut AS pada 2009, menunjukkan benda terbang kecil. Dalam salah satu rekaman tersebut, seseorang berseru, "Apa (sumpah serapah) itu ?!"

Dua video direkam Januari 2015, menurut Departemen Pertahanan AS. Yang lain diambil pada November 2004.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Pertahanan AS mengatakan Angkatan Laut "sebelumnya mengakui" video itu adalah milik Angkatan Laut AS.

"Setelah peninjauan menyeluruh, departemen telah menentukan bahwa rilis resmi dari video yang tidak diklasifikasi ini tidak mengungkapkan kemampuan atau sistem yang sensitif, dan tidak melanggar investigasi selanjutnya atas serbuan ruang udara militer oleh fenomena udara tak dikenal," ujar Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari USA Today, Selasa (28/4/2020).

 

Saksikan Juga Video Berikut:

Fenomena Udara Tidak Dikenal

Ilustrasi ufo.
Ilustrasi ufo. (iStockphoto)

Video, yang dikenal sebagai "FLIR1," "Gimbal" dan "GoFast," sebelumnya diterbitkan oleh New York Times dan To The Stars Academy of Arts and Science, yang didirikan bersama oleh mantan anggota band Blink-182 Tom DeLonge.

Seorang juru bicara Angkatan Laut pada bulan September 2019 mengatakan kepada USA Today bahwa video itu asli dan menyebut benda-benda itu sebagai unidentified aerial phenomena (UAP) atau fenomena udara yang tidak dikenal bukan unidentified flying objects (UFO).

Juru bicara pada saat itu mengatakan UAP lebih disukai daripada UFO karena stigma di balik benda tersebut.

Dia menambahkan menggunakan "UFO" tidak mendorong pilot untuk melaporkan insiden karena takut diejek.

"Fenomena udara yang diamati dalam video tetap ditandai sebagai unidentified atau tidak dikenal," tegas Dephan AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya