Indonesia Masuk Daftar 5 Negara Produksi Kakao Terbesar Sedunia, Asia Satu-Satunya

Berikut ini adalah daftar mengenai produksi kakao terbesar di dunia. Salah satunya Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 19:10 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 19:10 WIB
Petani Simpan Bijih Kakao
(Foto: Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Jakarta - Biji kakao merupakan benih dari pohon kakao, tanaman ini berasal dari daerah khatulistiwa Amerika tetapi kini tumbuh di berbagai negara yang mempunyai iklim tropis yang hangat. Dapat digunakan untuk berbagai hal, seperti pupuk taman dan pakan ternak, namun lebih dikenal sebagai bahan utama yang kebanyakan orang nikmati di seluruh dunia yaitu cokelat.

Dilansir dari Worldatlas, Jumat (6/11/2020). kini industri cokelat bernilai lebih dari $ 100 miliar (Rp 1 kuadriliun).

Maka dari itu budidaya biji kakao merupakan hal terpenting bagi produsen cokelat. Tetapi aktivitas itu kerap mendapat kritik dikarenakan jutaan anak dipekerjakan sebagai buruh panen.

Berikut ini adalah 5 besar negara penghasil kakao di dunia, salah satunya Indonesia:

1. Pantai Gading

Pantai Gading merupakan penghasil biji kakao terbesar di dunia, mereka dapat memproduksi lebih dari 2 juta ton. Masyarakatnya mengandalkan ekspor kakao untuk 40% pendapatan ekspor, hal ini diartikan bahwa perekonomian nasional mereka sangat bergantung pada harga kakao.

Pantai Gading terletak di kawasan tropis Afrika Barat yang memiliki penduduk lebih dari 26 juta, diperkirakan 6 juta penduduk tersebut bekerja di produksi kakao.

Rata-rata petani di sana menghasilkan 97 sen per hari, yang jauh dibawah garis kemiskinan Bank Dunia sebesar  $ 1,90 (Rp 27 ribu) per hari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Ghana

petani kakao Jayapura
Buah kakao busuk di pohon. (Liputan6.com/Anri Syaiful)

Ghana merupakan tetangga dari Pantai Gading di bagian timur, Republik Ghana. Mereka adalah pengekspor terbesar kedua produksi kakao yang negaranya menyumbang sebanyak 30% dari pendapatan ekspornya. Sekitar 800.000 petani Ghana terlibat langsung dalam budidaya kakao.

Seperti di Pantai Gading, pekerja anak adalah hal yang sudah biasa dalam produksi kakao. Kekhawatiran tambahannya adalah menipisnya hutan di Ghana, dikarenakan antara 2010 dan 2015, lebih dari 100 ribu hektar hutan dibuka untuk budidaya kakao.

3. Indonesia

Kemenperin Usulkan PPN 0 Persen Bagi Pengolahan Kakao
Produk coklat terlihat dalam pameran kakao dan coklat di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Kemenprin mengusulkan pengenaan PPN sebesar 0% bagi produsen industri pengolahan kakao guna meningkatkan daya saing produk dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia merupakan satu-satunya negara dari lima besar negara penghasil kakao yang tidak berada di Afrika, melainkan berasal dari Asia tenggara. Budidaya kakao di Indonesia adalah industri yang relatif baru.

Faktanya, pada tahun 1980-an negara ini hampir tidak menghasilkan kakao, dan pada tahun 2009 produksi kakao di dalam negeri mencapai puncaknya yaitu 849.875 ton. Tetapi, di tahun 2010-an produksi kakao Indonesia menurun secara signifikan dan pada tahun 2015 turun menjadi hanya 400.000 ton, produsen menyalahkan atas kebijakan pemerintah, tanaman kakao yang menua, dan kandungan kadmium tinggi pada kakao Indonesia.

4. Nigeria

petani kakao Jayapura
Alfandina Sanggrangbano merawat dan membersihkan kebun kakao. (Liputan6.com/Anri Syaiful)

Nigeria adalah negara penghasil kakao terbesar keempat di dunia, walaupun negara itu dapat menghasilkan lebih dari 300.000 ton kakao, namun warga Nigeria belum dapat memanfaatkan sepenuhnya hasil panen tersebut, hal ini terjadi karena ada beberapa faktor alasan.

1. Banyak pohon kakao di Nigeria sudah menua, begitu juga orang yang membudidayakannya.

2. Metode dalam pertanian ini yang digunakan dalam negara itu sudah usang.

3. Nigeria tidak dapat mendiversifikasi penggunaan kakaonya untuk mengembangkan produk selain cokelat yaitu seperti mentega kakao, bubuk kakao, atapun minuman keras dari kakao.

Jika diperkirakan produksi tren kakao Nigeria tidak dapat berubah, maka budidaya tanaman di negara tersebut akan berhenti pada dua puluh tahun.

5. Kamerun

Biji Kakao
(Fotografer: Dio Pratama/Liputan6.com)

Di urutan kelima dunia ada Kamerun yang merupakan tetangga dari Nigeria timur. Saat ini sudah ada 37% tanah budidaya di negara itu yang didedikasikan untuk pertanian kakao. Budidaya kakao di Kamerun adalah sumber pendapatan utama bagi beberapa penduduk pedesaan di negara itu.

Budidaya kakao dinegara itu juga diragukan, karena sebagian besar perkebunannya sudah tua dan sudah tidak terawat dengan baik lagi.

Pengaruh Produksi Kakao

Cokelat Asli Indonesia
Mengintip Proses Pembuatan Premium Menggunakan Biji Kakao dari Empat Daerah di Indonesia di Pipiltin Cocoa, Kawasan Barito, Jakarta Selatan pada Kamis, 13 September 2018 (Liputan6.com/Hermann Zakharia)

Jika masyarakat selalu mengkonsumsi cokelat dan berbagai produk yang terbuat dari kakao, maka penanaman tanaman komersial akan tetap berlanjut. Bagi orang-orang, yang tidak seharunya itu adalah penggunaan anak sebagai pekerja di pertanian.

Untuk mengatasi hal itu, organisasi hak asasi manusia mendorong konsumen agar membeli cokelat fair trade dari merek yang tidak menggunakan anak sebagai pekerja di produksi pertanian kakao tersebut. Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa sekitar lebih dari dua juta anak di Pantai Gading dan Ghana itu terlibat dalam pertanian kakao.

Berikut Ini Daftar 45 Negara Negara Penghasil Kakao Teratas:

1. Pantai Gading - 2.034.000 ton

2. Ghana - 883.652 ton

3. Indonesia - 659.776 ton

4. Nigeria - 328.263 ton

5. Kamerun  295.028 ton

6. Brazil - 235.809 ton

7. Ekuador - 205.955 ton

8. Peru - 121.825 ton

9. Republik Dominika - 86.599 ton

10. Kolumbia - 56.808 ton

11. Papua Nugini - 44.504 ton

12. Uganda - 31.312 ton

13. Meksiko - 27.287 ton

14. Venezuela - 23.349 ton

15. Untuk pergi - 22.522 ton

16. India - 19.000 ton

17. Sierra Leone - 14.670 ton

18. Haiti - 14.173 ton

19. Guatemala - 11.803 ton

20. Madagaskar - 11.010 ton

21. Guinea - 10.638 ton

22. Liberia - 8.552 ton

23. Tanzania - 8.548 ton

24. Filipina - 7.009 ton

25. Nikaragua - 6.600 ton

26. Bolivia - 5.518 ton

27. Pulau Solomon - 4.940 ton

28. Republik Kongo - 4.000 ton

29. Dr Kongo - 3.758 ton

30. Sao Tome Dan Principe - 2.778 ton

31. Vanuatu - 1.813 ton

32. Srilanka - 1.291 ton

33. Malaysia - 1.029 ton

34. Grenada - 800 ton

35. Honduras - 751 ton

36. Panama - 662 ton

37. Kosta Rika - 545 ton

38. Samoa - 479 ton

39. Angola - 442 ton

40. Guyana - 429 ton

41. Guinea ekuator - 413 ton

42. El Salvador - 357 ton

43. Trinidad dan Tobago - 320 ton

44. Dominika - 312 ton

45. Jamaika - 305 ton

Reporter : Romanauli Debora

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya