Rupiah Berada di Posisi 13.280 per Dolar AS, IHSG Menguat Tipis

Ada sekitar 128 saham menguat menjadi penopang laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jun 2017, 16:22 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 16:22 WIB
Ilustrasi laju IHSG
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan menguat di awal pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (5/6/2017), IHSG naik tipis 0,10 persen atau 5,78 poin ke level 5.748,23. Indeks saham LQ45 menguat 0,28 persen ke level 964,06. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 128 saham menguat sehingga membuat IHSG tetap berada di zona hijau. Sedangkan 186 saham melemah sehingga mendorong IHSG hanya naik tipis. 122 saham diam di tempat.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.765,82 dan terendah 5.737,58. Transaksi saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 321.165 kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,7 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 171,20 miliar di seluruh pasar. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.280.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah yang dipimpin oleh sektor pertanian melemah 0,72 persen. Disusul sektor saham industri dasar susut 0,41 persen dan sektor shaam infrastruktur tergelincir 0,34 persen. Sedangkan sektor saham keuangan menguat 0,62 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham TALF naik 25 persen ke level Rp 350 per saham, saham ETWA melonjak 21,62 persen ke level Rp 90 per saham, dan saham GPRA mendaki 20,83 persen ke level Rp 145 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VINS turun 17,56 persen ke level Rp 216 per saham, saham UNIC merosot 16,67 persen ke level Rp 4.500 per saham, saham DART tergelincir 15,08 persen ke level Rp 338 per saham.

Selain itu, saham FISH turun 12,50 persen ke level Rp 2.800 per saham dan saham MDRN melemah 12,07 persen ke level Rp 51 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,24 persen ke level 25.862, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,13 persen ke level 2.368, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,03 persen ke level 20.170.

Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,45 persen ke level 3.091,66, indeks saham Singapura merosot 0,05 persen ke level 3.238,31. Sedangkan indeks saham Taiwan mendaki 0,68 persen ke level 10.226.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkam, ada sejumlah sentimen pengaruhi IHSG. Dari dalam negeri, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen positif untuk IHSG.

Dari eksternal, Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Presiden AS Donald Trump yang memutuskan untuk keluar dari kesepakatan iklim Paris telah mendorong kenaikan harga komoditas terutama batu. Reza menuturkan, sentimen itu mendorong sektor saham batu bara.

"Beri sentimen positif untuk batu bara. Ditambah ada masalah di liga Arab terkait ideologi dan ajaran masing-masing negara mengkhawatirkan investor," ujar dia Reza.

Ia menuturkan, investor khawatir liga Arab akan pecah. Ini berdampak terhadap harga minyak dan komoditas lainnya.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya