NASA Kembangkan Teknologi untuk Temukan Planet Alien

NASA sedang mengembangkan pesawat berteleskop untuk menemukan planet alien di luar angkasa sana.

oleh Athika Rahma diperbarui 19 Jun 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 08:00 WIB
NASA Kembangkan Teknologi Untuk Temukan Planet Alien
NASA Kembangkan Teknologi Untuk Temukan Planet Alien

Liputan6.com, Jakarta - Manusia selalu ingin tahu apa yang terjadi di alam semesta. Pertanyaan seperti eksistensi hantu atau alien tidak pernah ditemukan jawaban ilmiahnya.

Namun, manusia selalu belajar dan menggali ilmu untuk menemukan kebenaran. Contohnya saja seperti usaha membuktikan alien itu memang nyata.

Dilansir dari laman resmi NASA, Rabu (19/6/2019), NASA sedang mengembangkan pesawat berteleskop untuk menemukan planet alien di luar angkasa sana. Tentunya bukan seperti teleskop pada umumnya. Pesawat ruang angkasa ini bakal bisa terbang sekitar 400 ribu kilometer jauhnya.

Pesawat yang dinamakan Starshade ini memiliki tutup datar yang besar untuk menghalangi cahaya bintang. Tutupannya berbentuk unik, yaitu seperti bunga matahari yang sedang mekar, sehingga nantinya tampilan orbit yang ditemukan lebih jelas.

"Bayangkan teleskop dan pesawat ruang angkasa mengambang bebas di angkasa, mengalami tarikan dan dorongan kecil dari gravitasi. Kami akan berusaha menjaga kedua hal itu sejajar dengan pergeseran 2 milimeter saja," ungkap teknisi Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Michael Bottom.

Sudah Digagas Sejak 1960-an

NASA Kembangkan Teknologi Untuk Temukan Planet Alien
NASA Kembangkan Teknologi Untuk Temukan Planet Alien

Sebenarnya, sudah lama sekali para peneliti menemukan ribuan eksoplanet. Sayangnya, eksoplanet tersebut belum sempat dijelajahi, sehingga dibuatlah Starshade untuk mewujudkan hal itu.

Gagasan membuat pesawat raksasa ini juga sudah diusulkan dari tahun 1960-an, sekaligus menginginkan adanya misi Starshade. Bagaimana pesawat bisa menemukan planet alien?

Metode pemblokiran cahaya bintang dapat digunakan untuk mempelajari lebih dalam atmosfer suatu planet, dengan potensi penemuan tanda-tanda kehidupan selain di Bumi.

Nantinya, sebuah teleskop dengan cermin primer berdiameter 2,4 meter bernama Wide Field Survey Telescope (WFIRST) akan dibenamkan di dalam Starshade ini. Teleskop inilah yang bakal melakukan metode pemblokiran cahaya alias coronagraph.

Meski begitu, misi Starshade sebenarnya belum sepenuhnya disetujui. Ada syarat terakhir yang belum terpenuhi, yaitu formasi penerbangan supaya pesawat layak terbang.

(Tik/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya