Liputan6.com, Palangkaraya - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencanangkan pembukaan lahan sawah seluas 300 ribu hektare (ha) di areal eks proyek lahan gambut (PLG) seluas sejuta hektar di tiga kabupaten yaitu Kapuas, Pulang Pisau dan Barito Selatan untuk penanaman padi organik.
"Sebagai bentuk komitmen saya akan segera kirim 8 unit eskavator, hand traktor dan bibit padi organik ke Kalteng," ujar dia saat rapat koordinasi pangan Kalteng di Palangkaraya, Jumat (16/12/2016).
Hitung-hitungannya yakni bila lahan yang ditanam seluas 300 ribu hektar dengan asumsi hasil per hektar mencapai 4 ton maka bila diekspor keluar negeri maka akan menghasilkan sekitar Rp 4 triliun.
Baca Juga
"Harga di luar negeri untuk beras jenis organik ini mencapai US$ 6 di sejumlah negara seperti Belgia, Jepang dan Amerika sudah siap menerima beras organik kita," ujar dia.
Agar bisa untuk mensejahterakan masyarakat, Andi meminta agar dari 300 ribu lahan yang disiapkan itu sebanyak 70 persen dimiliki oleh masyarakat dan sisanya 30 persen bisa dimiliki oleh swasta.
Ia menambahkan, pihaknya membangun lahan persawahan di sejumlah daerah perbatasan seperti di Kalimantan Barat (Kalbar) yang berbatasan dengan Malaysia, NTT yang berbatasan dengan Timor Leste, Papua yang berbatasan dengan PNG dan Sulawasi Utara yang berbatasan dengan Filipina. Pembangunan ini dilakukan agar dapat ekspor padi di sejumlah negara yang berbatasan dengan Indonesia tersebut.
"Bila semua ini berhasil maka kita bisa menguasai ekspor beras minimal di 9 negara yang berbatasan dengan Indonesia," ujar dia. (Rajana K)
Advertisement