Rupiah Melemah Tersengat Sentimen Regional

Rupiah hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara 14.210 per dolar AS hingga 14.230 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Apr 2019, 12:10 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 12:10 WIB
Nilai tukar Rupiah
Petugas menunjukkan pecahan uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (5/9). Nilai tukar Rupiah di pasar spot menguat tipis 0,06 persen ke Rp 14.926 per dollar Amerika. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini. Pelemahan rupiah ini tersengat sentimen dari regional.

Mengutip Bloomberg, Selasa (30/4/2019), rupiah dibuka di angka 14.204 per dolar AS, tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.208 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah melemah ke 14.229 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.204 per dolar AS hingga 14.235 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,13 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.215 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.188 per dolar AS.

"Pagi ini mata uang kuat Asia yen Jepang dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap dolar AS, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih dikutip dari Antara.

Dari eksternal, indeks manufaktur China turun di bawah perkiraan. The Official NBS Manufacturing PMI China pada April 2019 tercatat 50,1, turun dari 50,5 pada Maret 2019, dan di bawah ekspektasi pasar 50,5.

Menurut Lana, turunnya PMI China ini membuat sentimen negatif di pasar modal China yang bisa merembet ke pasar Asia lainnya. Sebelumnya PMI tercatat paling rendah pada Februari 2019 di 49,2, yang merupakan level kontraksi.

"Kemungkinan PMI manufaktur ini akan membaik seiring dengan rencana akan segera ditandatanganinya kesepakatan dagang AS-China," ujar Lana.

Lana memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara 14.210 per dolar AS hingga 14.230 per dolar AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selama April 2019, Rupiah Menguat 1,17 Persen

Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller menunjukkan mata uang dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia (BI) mencatat pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan secara point to point sebesar 1,17 persen hingga 23 April 2019.

"Nilai tukar Rupiah pada 23 April 2019 tercatat menguat 1,17 persen secara point to pointdibandingkan dengan akhir Maret 2019 dan 0,58 persen secara rerata dibandingkan dengan rerata Maret 2019," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (25/4).

Bila dibandingkan dengan level 2018, nilai tukar rupiah juga menguat 2,17 persen secara point to point dan 0,80 persen secara rerata. 

Perkembangan ini tidak terlepas dari perkembangan aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik, termasuk aliran masuk ke pasar saham yang berlanjut pada April 2019.

Bank Indonesia, lanjut Perry, memandang nilai tukar rupiah akan stabil dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga baik. Hal ini sejalan prospek sektor eksternal yang membaik didorong prospek perekonomian domestik yang tetap positif dan ketidakpastian pasar keuangan yang berkurang.

"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, khususnya di pasar uang dan valas," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya