Debat Perdana Pilpres AS 2016, Donald Trump 'Berkuasa'

11 menit pertama, Trump menguasai panggung, dengan sedikit memberi kesempatan kandidat lain berbicara.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 07 Agu 2015, 18:39 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2015, 18:39 WIB
Debat Pertama Republikan: Donald Trump Aktor Utama
Debat Pertama Republikan: Donald Trump Aktor Utama (ABC)

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump lagi-lagi menjadi pusat perhatian debat perdana Partai Republik di jaringan TV FOX untuk mencari "tiket" dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016. Miliuner ini kembali melontarkan kata-kata "pedas"-nya, baik kepada lawan debat maupun kepada pembawa acara.

Padahal ia berjanji untuk membuatdebat semanusiawi mungkin. Trump juga berjanji tidak akan menyerang secara pribadi kecuali diserang terlebih dulu.

Namun, hanya dalam hitungan menit, Donald Trump ngomel kepada pembawa acara Fox News, mencela komedian AS, dan sesama kandidat Republik. Setiap kalimat yang keluar dari mulutnya membuat para hadirin harus menahan napas dan membuat kesal rekan-rekan Republik-nya.

Debat diawali dengan pernyataan menolak menjadi calon independen andai kalah dalam memperebutkan tiket Republik. "Saya akan menang, kita semua akan menang," katanya.

Senator Rand Paul, dokter lulusan Universitas Duke yang juga berlatih dengan Stephen More, figur Republik yang juga melatih Donald Trump berdebat, segera gerah. Ia menuduh Trump mendanai dan membeli seluruh politikus. "Anda bukannya sudah pasang taruhan untuk Clinton?" tanya Rend Paul kepada Trump seperti dikutip dari CNN.

Tuduhan Paul berkaitan dengan salah satu artikel The Washington Post yang menuliskan tentang "main mata" Bill Clinton dengan Donald Trump sebelum miliuner temperamental ini terjun ke dunia politik.

Donald Trump tak kalah gesit dan menjawab Rand, "Saya telah banyak ditantang oleh banyak orang. Dan jujur, saya tidak suka basa-basi politik."

"Saya undang keluarga Clinton ke pernikahan saya, dan mereka datang. Ya sudah."

Para kandidat Republik ini seperti melupakan pesan partai secara keseluruhan untuk tidak menyerang secara frontal. Meski Jeb Bush --kandidat Republik nomor 2 suara terbanyak-- sudah memperingatkan, tak seorang pun berhasil menahan emosi.

"Saya ingin menang. Kita ingin menang. Kita harus merangkul semua orang dengan harapan dan pesan yang optimistis," kata Bush.

Topik tentang imigran ilegal tak kalah menariknya. Terlebih karena Donald Trump mengemukakan topik ini dengan keras dalam kampanyenya. Dalam debat kali ini, Trump mengatakan berkat dirinya topik ini menjadi perhatian.

"Kalau bukan karena saya, Anda tidak akan pernah berbicara tentang imigran ilegal, Chris," kata Trump kepada pembawa acara Fox, Chris Wallace. "Ini subjek yang tidak pernah dipikirkan oleh orang lain sampai saya sampaikan ke publik."

Saat topik mengenai perempuan, Wallace mempertanyakan tweet Trump beberapa waktu lalu yang mengatakan ia tidak suka perempuan karena seperti lemak babi, anjing, atau binatang yang mengerikan lain. Menjawab Wallace, Trump berdalih, kicauan itu hanya untuk komedian AS, Rosie O'Donell.

Para penonton melontarkan ketidaksukaan atas jawaban Trump itu dengan melontarkan, "Huuuuuu."

Ia juga melontarkan kalimat pedas terhadap Presiden Obama dan mantan Presiden Bush. "Di akhir masa pemerintahan Bush Junior... wah, itu kerusakan besar-besaran," ejek Trump. "Kalau Obama, dia adalah presiden yang tidak tahu apa-apa. Saya ingin bilang Obama itu tidak mampu, tapi itu tidak baik,"

Mantan pembawa acara The Apprentice ini benar-benar mengambil alih panggung. Donald Trump menguasai 11 menit pertama dalam debat yang ditayangkan di prime time itu. Harian Washington Post menghitung kecepatan waktu berbicara antara ketiga bakal kandidat, Donald Trump, Jeb Bush, dan Marco Rumbio.

Dalam waktu 10 menit 31 detik, Trump menghasilkan 1.986 kata, sementara Bush menghasilkan 1.497 kata dalam waktu kurang dari sembilan menit. Sementara senator Rubio hanya 1.400 kata dalam waktu 8 menit. 

Ketujuh kandidat lain nyaris tak bisa mengambil alih panggung terutama dari Donald Trump. Senator Ted Cruz yang digadang-gadang sebagai bintang debat Ivy League hampir tak ada kesempatan untuk berbicara.

Demikian pula dengan mantan dokter ahli saraf, Ben Carson, yang saat diberikan kesempatan berbicara, menyinggung moderator tentang keberadaan dirinya. "Oh, saya kira Anda tidak sadar bahwa ada yang lain selain kami," ucapnya disambut gelak tawa para penonton yang hadir.

Partai Demokrat, Kamis 7 Agustus 2015, mengumumkan debat perdana kandidat mereka akan dilaksanakan pada 13 Oktober di Nevada, AS. (Rie/Yus)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya