Cara 4 Negara Rayakan Hari Perempuan Sedunia 2020, Protes Presiden hingga Gerak Jalan

Merayakan Hari Perempuan Sedunia 2020 dengan tema kesetaraan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Mar 2020, 20:31 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2020, 20:31 WIB
Aksi di Hari Perempuan Internasional, Jakarta, Minggu (8/3/2020)
Aksi di Hari Perempuan Internasional, Jakarta, Minggu (8/3/2020). (Liputan6.com/ Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Perempuan Sedunia 2020 dirayakan pada 8 Maret tiap tahunnya. Kegiatan ini pertama kali ada berkat perjuangan para suffragist (pejuang hak pilih perempuan) di awal 1900-an.

Menurut situs International Women's Day, cikal bakal hari istimewa ini berasal dari perjuangan mendukung hak politik dan hak kerja yang layak bagi perempuan. Gerakan ini awalnya muncul di Amerika Serikat pada 1908, sebelum menyebar ke Eropa, termasuk Rusia.

Pada 8 Maret 1917, kelompok perempuan Rusia protes kematian dua juta prajurit Rusia di Perang Dunia I. Demo itu terus berlanjut hingga Tsar Nikolai II lengser pada 15 Maret dan perempuan mendapat hak pilih.

Tema Hari Perempuan Sedunia 2020 adalah Each for Equal. Tiap orang diminta berperan mendorong kesetaraan, terutama menyangkut masalah yang dihadapi perempuan saat ini seperti seksime dalam politik, kebijakan, serta tuntutan lingkungan kerja yang kondusif bagi perempuan.

Tiap negara pun memiliki cara uniknya masing-masing dalam merayakan Hari Perempuan Sedunia. Berikut beberapa di antaranya:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Prancis: Gerak Jalan Perempuan

Replika 7 Keajaiban Dunia di New Delhi
Pengunjung memandang replika Menara Eiffel di sebuah taman umum di New Delhi, 4 Februari 2020. Barang-barang bekas seperti besi batangan, suku cadang mobil dan pipa dimanfaatkan untuk membuat tujuh keajaiban dunia yang ikonis di taman umum itu yang sukses menarik banyak pengunjung (Xinhua/Javed Dar)

Berdasarkan laporan France24, para asosiasi perempuan di Prancis akan melakukan gerak jalan dengan tema membahas skema pensiun Prancis yang kontroversial. Para perempuan menuntut janji pemerintah bahwa perempuan tidak akan dirugikan.

Acara akan dimulai pada tengah hari pada Minggu waktu setempat usai acara piknik bersama. Para perempuan diharapkan hadir mengenakan pakaian kerja mereka.

2. China: Terima Kasih Xi Jinping ke Petugas Medis

Ini 10 Kandidat yang Masuk Nominasi Person of the Year Versi Majalah Time
Xi Jinping adalah Presiden China, namanya ditulis dalam konstitusi Partai Komunis sehingga menguatkannya sebagai pemimpin negara paling berkuasa dalam beberapa dekade terakhir. (AFP Photo/Pool/Fred Dufour)

China sedang dilanda wabah Virus Corona (COVID-19) yang menyebar ke seluruh dunia. Asal virus ini berasa dari kota Wuhan, provinsi Hubei, dan sempat membuat para dokter kewalahan.

Selain itu, perkumpulan massa juga tidak dibolehkan di negara komunis ini.

Namun, pada Hari Perempuan Sedunia 2020, Presiden China Xi Jinping secara khusus berterima kasih kepada para perempuan yang berjuang di garis depan melawan Virus Corona.

"Staf medis perempuan yang berjuang siang dan malam di garis depan melawan epidemi untuk menolong pasien-pasien COVID-19 menujukan semangat terhormat dari keluhuran," ujar Presiden Xi seperti dikutip People's Daily.

3. Australia: Acara di Sydney Opera House

Sydney Opera House menampilkan video yang ditujukan khusus untuk petugas pemadam kebakaran pada Sabtu 11 Januari 2020.
Sydney Opera House menampilkan video yang ditujukan khusus untuk petugas pemadam kebakaran pada Sabtu 11 Januari 2020. (source: Facebook/NSW Rural Fire Service)

Ada beragam acara Hari Perempuan Sedunia di Australia, namun yang menarik adalah acara di Sydney Opera House. Rumah opera itu akan kembali mengadakan All About Women Festival.

Acara itu membahas perempuan dari berbagai sisi, seperti iklim, teknologi, media, seks, hingga kejahatan seks.

Ilmuwan dari unviersitas bergengsi turut dihadirkan, seperti profesor astrofisika Universitas Princeton Jo Dunkley. Ada pula wanita eks-pengantin ISIS yang menjadi pembicara.

4. Filipina: Protes ke Presiden Duterte

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (AP/Bullit Marquezz)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (AP/Bullit Marquezz)

Ratusan perempuan dan laki-laki turun ke jalan di Hari Perempuan Sedunia 2020 untuk protes pada Presiden Rodrigo Duterte. Para aktivis berkata kehidupan perempuan di Filipina tetap buruk meski sudah cukup banyak UU hak perempuan.

"Kekerasan dan kemiskinan di antara perempuan semakin parah," ujar aktivis dari kelompok Gabriela seperti dikutip AFP.

"Meski kita memiliki 37 UU terkait hak perempuan, di lapangan yang terjadi adalah kekerasan yang meluas dalam bentuk kekerasan rumah tangga, pelecehan seksual, dan pemerkosaan," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya