Kasus COVID-19 Harian di Inggris Capai Rekor Tertinggi Sejak Awal Pandemi

Inggris melaporkan kasus COVID-19 harian tertinggi semenjak awal pandemi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Des 2021, 07:08 WIB
Diterbitkan 16 Des 2021, 06:47 WIB
Antrean Panjang Vaksin Booster COVID-19 di Inggris
Orang-orang antre untuk mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19 di Rumah Sakit St Thomas, London, Senin (13/12/2021). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Minggu (12/12) memperingatkan "gelombang pasang" yang meningkat akibat Varian Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, London - Inggris telah mencatat jumlah kasus COVID-19 harian tertinggi sejak awal pandemi, dengan 78.610 kasus dilaporkan pada hari Rabu (15/12).

Menurut BBC, Kamis (16/12/2021), rekor sebelumnya adalah 68.053 pada 8 Januari - ketika Inggris menjalani lockdown.

Berbicara pada konferensi pers, kepala petugas medis Inggris Prof Chris Whitty memperingatkan bahwa rekor kasus baru akan banyak dipecahkan dalam beberapa minggu ke depan.

Ia menambahkan, masyarakat harus memprioritaskan hal-hal yang berkaitan dengan perkumpulan menjelang Natal.

Berbicara bersama Prof Whitty, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan "sangat penting" bahwa setiap orang mendapat vaksin booster.

"Saya khawatir kita juga melihat peningkatan rawat inap yang tak terhindarkan naik 10% secara nasional, minggu ke minggu, dan naik hampir sepertiga di London," ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Didorong Varian Omicron dan Delta

Antrean Panjang Vaksin Booster COVID-19 di Inggris
Orang-orang antre (kanan) untuk mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19 di Rumah Sakit St Thomas, London, Senin (13/12/2021). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Minggu (12/12) memperingatkan "gelombang pasang" yang meningkat akibat Varian Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Prof Whitty mengatakan negara itu mengalami dua epidemi terpisah, satu didorong oleh varian Omicron yang "bertumbuh sangat cepat" dan yang lainnya oleh varian Delta.

"Saya khawatir kita harus realistis bahwa rekor akan banyak dipecahkan selama beberapa minggu ke depan karena angka kasusnya terus naik," tambahnya.

Ketika ditanya apakah orang harus pergi ke pesta Natal atau Tahun Baru, Prof Whitty: "Jangan bertemu dengan orang yang tidak perlu. [Anda] tidak perlu gelar medis untuk menyadari bahwa adalah hal yang masuk akal untuk dilakukan dengan virus yang sangat menular."

Dia mendorong orang untuk melakukan tes sebelum mengunjungi orang yang rentan dan bertemu di area dengan ventilasi yang baik atau di luar ruangan jika memungkinkan.

Perdana menteri mengatakan pemerintah tidak membatalkan acara Natal dengan membatasi pertemuan atau menutup pub dan restoran, tetapi memperingatkan orang untuk berpikir hati-hati tentang kegiatan sosialisasi yang mereka lakukan. 

Dia berkata: "Saya mengatakan berkali-kali bahwa saya berpikir bahwa Natal ini akan jauh lebih baik daripada Natal lalu, dan saya berpegang teguh pada itu."

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron:

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya