Dukung Ukraina Sepenuhnya, Prancis Tingkatkan Bantuan Militer

Prancis berjanji akan menyediakan rudal pertahanan udara untuk melindungi kota-kota di Ukraina dari serangan drone.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 09:03 WIB
FOTO: Tanda Perdamaian Raksasa dari Belgia untuk Perang di Ukraina
Bendera Ukraina berkibar ditiup angin saat tanda perdamaian raksasa dipasang para demonstran jelang KTT Uni Eropa dan NATO di Brussels, Belgia, 22 Maret 2022. Pengunjuk rasa meminta para pemimpin Uni Eropa memberlakukan larangan penuh terhadap bahan bakar Rusia. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Liputan6.com, Paris - Prancis berjanji akan menyediakan rudal pertahanan udara untuk melindungi kota-kota di Ukraina dari serangan drone. Paris juga akan memperluas program pelatihan bagi para tentara Ukraina.

Berbicara dalam sebuah wawancara di harian Le Parisien yang terbit pada Minggu (16/10), Menteri Pertahanan Prancis Sébastien Lecornu mengatakan sekitar 2.000 tentara Ukraina akan berlatih bersama unit-unit militer di Prancis.

Secara bergantian, para tentara itu akan menjalani latihan tempur selama beberapa minggu, pelatihan khusus dalam bidang logistik, serta pelatihan menggunakan perangkat yang disuplai oleh Prancis, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (18/10/2022).

"Kami memahami bahwa perang, sayangnya, masih akan berlanjut," kata harian itu mengutip Lecornu. "Tentara generasi baru juga harus dilatih, hingga perang berakhir."

Prancis juga kembali mengisi stok persenjataannya setelah menyumbangkan senjata howitzer dan sejumlah senjata lain ke Ukraina.

Menteri itu mengatakan anggaran pertahanan Prancis untuk 2023 akan naik ke tingkat tertinggi sejak Perang Dunia II, yakni sebesar US$ 42,8 miliar.

IMF Serukan Rusia Akhiri Perang di Ukraina

Negara-negara anggota Dana Moneter Internasional (IMF) pada Jumat (14/10) mengeluarkan seruan yang hampir dicapai secara aklmasi agar Rusia mengakhiri perang di Ukraina, kata ketua komite pengarah IMF. Disebutkan bahwa konflik itu merupakan faktor tunggal terbesar yang memicu inflasi dan memperlambat ekonomi global.

Namun Nadia Calvino, Menteri Ekonomi Spanyol, mengatakan pada konferensi pers bahwa Rusia kembali memblokir konsensus untuk mengeluarkan komunike bersama selama pertemuan Komite Moneter dan Keuangan Internasional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akhiri Perang

FOTO: Tentara Ukraina Gempur Posisi Rusia Pakai Senjata AS
Tentara Ukraina memindahkan howitzer M777 yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke posisi untuk menembaki posisi Rusia di wilayah Donbas, Ukraina, 18 Juni 2022. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Calvino mengatakan seruan untuk mengakhiri perang lebih kuat daripada pertemuan IMF dan Bank Dunia pada April sementara konflik itu menyebabkan kerawanan pangan dan energi, kenaikan harga dan risiko stabilitas keuangan.

“Sangat jelas hanya pada tingkat manusia, tingkat praktis, tingkat objektif – Hentikan perang. Hentikan perang,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (16/10/2022).

Sentimen Georgieva itu digaungkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang mengatakan pada konferensi pers terpisah bahwa dalam memikirkan tanggapan ekonomi, “jelas apa yang paling penting, dan semua orang setuju Rusia harus menghentikan perangnya terhadap Ukraina.”

Penolakan Rusia terhadap seruan semacam itu memaksa komite pengarah IMF untuk mengeluarkan pernyataan ketua, kata Calvino.

Pernyataan itu menyerukan bank-bank sentral untuk mengupayakan stabilitas harga, sementara kebijakan fiskal harus memprioritaskan perlindungan kelompok rentan dari biaya hidup yang lebih tinggi.


600 Permukiman yang Sempat Diduduki Rusia Telah Dibebaskan oleh Ukraina

Ilustrasi perang Rusia Ukraina. (Unsplash/Ahmed Zalabany @zalab8)
Ilustrasi perang Rusia Ukraina. (Unsplash/Ahmed Zalabany @zalab8)

Otoritas Ukraina mengklaim telah membebaskan lebih dari 600 permukiman dari pendudukan Rusia dalam sebulan terakhir, termasuk 75 di antaranya di wilayah Kherson yang sangat strategis.

Kementerian Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Ukraina mengatakan sekitar 502 permukiman telah dibebaskan di wilayah timur laut Kharkiv di mana pasukan Ukraina bulan lalu maju jauh ke dalam garis Rusia.

Selain itu, 43 permukiman di Donetsk dan tujuh permukiman di Luhansk juga dibebaskan.

"Wilayah-wilayah Ukraina yang dibebaskan telah meningkat secara signifikan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di situs resminya, Kamis malam (13/10), seperti dikutip dari Antara (15/10/2022).

Kherson, Donetsk, Luhansk, dan Zaporizhzhia dicaplok oleh Rusia bulan lalu sebagai serangan balasan oleh pasukan Ukraina yang dengan cepat maju di timur laut, timur, dan selatan.

Pencaplokan itu dikecam oleh Ukraina dan Barat karena dianggap ilegal.

Pada Kamis, gubernur wilayah Kherson di Ukraina yang diangkat oleh Rusia mengimbau penduduk untuk mengungsi di tengah pertempuran antara pasukan Rusia dan pasukan Ukraina.

Pada akhir Agustus 2022, Ukraina melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang menduduki negara itu sejak awal invasi mereka pada Februari.

Rusia menyebutkan tindakan di Ukraina sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi negara tetangganya.


Invasi Rusia ke Ukraina Picu 15 Negara NATO Setujui Pengadaan Perisai Langit Eropa

Rusia Lakukan Serangan Udara ke Pusat Kota Kiev Ukraina
Mobil-mobil rusak saat pipa bawah tanah bocor di lokasi serangan rudal Rusia di Kiev, Ukraina, Senin (10/10/2022). Ledakan itu digambarkan jauh lebih sentral daripada serangan Rusia pada awal perang. (AP Photo/Adam Schreck)

Sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina, 15 negara NATO akhirnya bersepakat untuk membentuk Inisiatif Perisai Langit Eropa. Hal ini dimaksudkan untuk membangun kemampuan pertahanan yang lebih baik.

Mengutip DW Indonesia, Jumat (14/10/2022), Jerman dan 14 negara NATO lainnya mengadakan acara penandatanganan deklarasi untuk pengadaan bersama sistem pertahanan udara di markas aliansi di Brussels, Belgia, Kamis 13 Oktober.

Negara-negara anggota NATO itu, menyetujui inisiatif yang diajukan Jerman demi melindungi wilayah udara Eropa.

Sistem pertahanan udara seperti Arrow 3 dan Patriot termasuk dalam deklarasi yang disebut European Sky Shield Initiative (ESSI) atau Inisiatif Perisai Langit Eropa.

"Sebanyak 15 negara telah berkumpul untuk mengatur pengadaan bersama di bawah koordinasi Jerman, berkaitan dengan kesepakatan pertahanan udara Eropa. Ini adalah sesuatu di mana kita memiliki celah,” kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht.

Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik
Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya