Liputan6.com, Kuala Lumpur - Anwar Ibrahim telah sah menjadi Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia. Setelah ditunjuk oleh Raja Malaysia, sore harinya ia dilantik.
Anwar Ibrahim berjanji akan memperjuangkan persatuan saat dilantik sebagai PM Malaysia pada Kamis 24 November 2022, setelah tiga dekade perjalanan politiknya -- yang bermula dari anak didik pemimpin veteran Mahathir Mohammad, hingga menjadi pemimpin aksi protes dan seorang tahanan yang dihukum karena tuduhan sodomi lalu akhirnya menjadi pemimpin oposisi.
Baca Juga
Anwar, 75 tahun, berjanji akan memerangi korupsi dan fokus pada ekonomi Malaysia sambil tetap menjunjung tinggi Islam sebagai agama resmi negara multietnis itu dan membela hak-hak khusus etnis Melayu.
Advertisement
"Setelah puluhan tahun penuh cobaan dan kesengsaraan, Ia (Tuhan) telah memberikan kesempatan itu bagi kita, dan bagi saya khususnya, untuk memimpin negeri ini," kata Anwar di hadapan wartawan Kamis malam waktu setempat seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (25/11/2022).
Ia kemudian meneriakkan kata "Reformasi," setelah menyerukannya selama bertahun-tahun saat menjadi oposisi.
Penunjukkannya sebagai PM Malaysia mengakhiri krisis pascapemilu selama lima hari yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akan tetapi, penunjukkannya juga dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut ketika pesaingnya, mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, menantangnya untuk membuktikan mayoritasnya di parlemen Malaysia.
Anwar mengambil alih kursi perdana menteri pada saat yang menantang: perlambatan ekonomi dan perpecahan bangsa setelah pemilu ketat yang mengadu koalisi progresif Anwar melawan aliansi Muslim-Melayu Muhyiddin yang sebagian besar berhaluan konservatif.
Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri Malaysia setelah menanti sejak 1998. Dalam perjalanan politiknya, Anwar Ibrahim pernah dikhianati seniornya sendiri hingga dijebloskan penjara.
Profil Anwar Ibrahim yang Ditunjuk Raja Jadi PM Malaysia, Pernah Keluar Masuk Penjara
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah telah menunjuk ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri (PM), mengakhiri hari-hari ketidakpastian menyusul hasil pemilihan 19 November 2022 yang memunculkan parlemen gantung.
Dilansir Britannica, Kamis (24/11/2022), pria kelahiran 10 Agustus 1947 ini memegang banyak jabatan pemerintahan pada akhir abad ke-20 sebelum dipenjara karena tuduhan korupsi pada 1999. Setelah dibebaskan dari penjara, Anwar memainkan peran kunci dalam redistribusi kekuasaan di badan legislatif Malaysia. Namun, karir politiknya kembali terhenti ketika ia divonis kasus sodomi pada 2014 dan dipenjara hingga 2018.
Anwar memulai karir politiknya pada akhir 1960-an di Universitas Malaya, Kuala Lumpur, di mana ia dikenal sebagai pemimpin mahasiswa Islam. Pada 1971 ia mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia, menjabat sebagai presidennya hingga 1982.
Terlepas dari kritiknya terhadap koalisi Front Nasional (Barisan Nasional; BN) yang berkuasa dan komponennya yang paling kuat, United Malays National Organization (UMNO), Anwar pada 1982 menerima undangan dari perdana menteri saat itu Mahathir bin Mohamad untuk bergabung dengan UMNO dan pemerintahannya.
Karir politik Anwar Ibrahim melaju pesat. Ia menjabat sebagai menteri kebudayaan, pemuda, dan olahraga (1983), pertanian (1984), dan pendidikan (1986–91) sebelum diangkat menjadi menteri keuangan (1991–98) dan wakil perdana menteri (1993–98).
Advertisement
Anwar Ibrahim Jadi PM ke-10 Malaysia, Pernah Dipenjara Kasus Korupsi hingga Sodomi
Anwar Ibrahim telah resmi menjadi perdana menteri (PM) Malaysia. Ia dilantik di Istana Negara pada Kamis (24/11/2022).
Dengan demikian kini Anwar Ibrahim telah sah menjadi PM ke-10 Malaysia.
Keputusan menunjuk PM Malaysia ini dibuat usai pertemuan para penguasa Melayu Kamis pagi ini, untuk mengizinkan Sultan Abdullah memilih seorang anggota parlemen yang menurut pendapatnya, mungkin mendapat dukungan mayoritas di Dewan Rakyat sebagai perdana menteri sesuai dengan Pasal 40(2)(1) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal.
"Yang Mulia mengingatkan semua pihak bahwa yang menang tidak memenangkan segalanya dan yang kalah tidak kehilangan segalanya," demikian bunyi pernyataan resmi Istana Negara Malaysia seperti dikutip dari Malaysia Now.
Sebagai salah satu politikus terkenal asal Malaysia, kiprah Anwar Ibrahim kerap disorot termasuk saat sejumlah kasus yang membawanya ke meja hijau dan berujung bui.Â
Mengutip sejumlah sumber, pria kelahiran 10 Agustus 1947 dari Penang, Malaysia itu diketahui pernah terjerat dua kasus yang mencoreng nama baiknya di kancah poltik Malaysia. Pertama kasus korupsi dan yang kedua terkait asusila yakni sodomi.
Berikut ini ulasan singkat sederet kasus yang pernah membuat Anwar Ibrahim disidang hingga ke balik jeruji besi sel tahanan, Liputan6.com rangkum dari sejumlah sumber: Klik di sini...
Curhat Anak Anwar Ibrahim Jelang Pelantikan Ayahnya Jadi PM Malaysia ke-10
Menjelang detik-detik sang ayah dilantik menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya, Nurul Izzah Anwar menyampaikan curahan hatinya di media sosial Instagram.
Unggahan foto yang menyertakan Anwar Ibrahim seakan-akan menggambarkan sebuah perjuangan. Hal inilah yang diutarakan oleh Nurul Izzah.
Advertisement