6 Januari 2019: Sultan Muhammad V Jadi Raja Pertama Malaysia yang Turun Takhta, Demi Cinta?

Sultan Muhammad V adalah orang pertama dalam sejarah yang mengundurkan diri sebagai Agong atau Raja Malaysia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Jan 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 06:00 WIB
Raja Malaysia Sultan Muhammad V memutuskan turun takhta meski baru dua tahun menjabat
Raja Malaysia Sultan Muhammad V memutuskan turun takhta meski baru dua tahun menjabat ( AFP-JIJI)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sejarah mencatat hari ini enam tahun yang lalu sebagai momen Sultan Muhammad V Yang di-Pertuan Agong atau raja pertama dalam sejarah Malaysia yang turun takhta.

Laporan New Straits Times menyebut Pengunduran dirinya sebagai Raja ke-15 diumumkan oleh Pengawas Rumah Tangga Kerajaan, Datuk Wan Ahmad Dahlan Abdul Aziz, pada 6 Januari 2019 malam.

Sultan Muhammad V turun takhta per 6 Januari 2019, sementara masa jabatan sesungguhnya akan berakhir pada 12 Desember 2021. 

Sultan Muhammad V – yang diambil sumpah jabatannya pada 13 Desember 2016 dan dilantik sebagai Raja pada 24 April 2017 – adalah salah satu dari segelintir pemimpin tertinggi yang tidak menjalani masa jabatan lima tahun penuh.

"Istana Negara mengumumkan bahwa Seri Paduka Baginda Tuanku meletak jawatan sebagai Yang di-Pertuan Agong XV," demikian pernyataan pihak kerajaan pada Minggu 6 Januari 2018, seperti dikutip dari Bernama.

Yang di-Pertuan Besar Negri Sembilan Almarhum Tuanku Abdul Rahman, yang merupakan Yang di-Pertuan Agong pertama dari Federasi Malaya, meninggal saat menjabat pada 1 April 1960. Ia dilantik sebagai raja pada hari Merdeka.

Sultan Hisamuddin Alam Shah Al-Haj, yang terpilih menjadi penggantinya pada tanggal 14 April 1960, meninggal beberapa jam sebelum ia dilantik sebagai Yang di-Pertuan Agong kedua pada tanggal 1 September 1960.

Sultan Selangor Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, yang akan menjabat sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-11 mulai tanggal 26 April 1999, meninggal pada tanggal 21 November 2001.

Spekulasi mengenai kabar turun takhta Raja Malaysia Sultan Muhammad V mulai beredar ketika New Straits Times melaporkan bahwa Konferensi Penguasa telah mengadakan pertemuan rahasia setelah Wakil Yang di-Pertuan Agong Sultan Nazrin Shah, yang telah melaksanakan tugas Yang di-Pertuan Agong, menyelesaikan kewajibannya pada tanggal 31 Desember 2018.

Adapun Sultan Nazrin telah menggantikan Sultan Muhammad V yang mengambil cuti selama dua bulan, mulai tanggal 2 November, untuk menjalani perawatan medis.

Pada tanggal 24 November, media asing melaporkan bahwa Sultan Muhammad V telah menikah di luar negeri, tetapi tidak ada pengumuman resmi dari istana mengenai masalah tersebut.

Muhammad V dikabarkan telah menikah dengan pemenang kontes kecantikan Miss Moscow 2015, Oksana Voevodina, pada 23 November 2018.

Pernikahan kerajaan, yang menggabungkan tradisi Melayu dan Rusia, diadakan di Barvikha Concert Hall di Moskow, Rusia, demikian seperti dikutip dari outlet media gaya hidup Malaysia, Hype.my.

Raja Malaysia Turun Takhta Demi Cinta?

Pernikahan Sultan Muhammad V dari Malaysia dan Miss Moscow 2015 Oksana Voevodina (23/11) (Islamnews.ru / Russian Islamic Media Agency)
Pernikahan Sultan Muhammad V dari Malaysia dan Miss Moscow 2015 Oksana Voevodina (23/11) (Islamnews.ru / Russian Islamic Media Agency)

Turunnya Sultan Muhammad V dari singgasana Kesultanan Malaysia disinyalir berkaitan dengan kehidupan pribadinya yang sempat kontroversial beberapa waktu lalu, yakni ketika muncul pemberitaan singkat bahwa dia menikahi seorang ratu kecantikan asal Rusia.

Sultan Muhammad V dikabarkan pergi melakukan kontrol medis pada November 2019 lalu, dan kemudian di saat bersamaan, muncul foto-foto yang menunjukkan dia menikahi Miss Moscow Oksana Voevodina yang masih berusia 25 tahun, yang diduga kuat berlangsung di ibu kota Rusia, Moskow.

Kabar pernikahan pasangan beda usia 24 tahun itu ramai di media sosial. Sejumlah media Malaysia sempat mengabarkannya, sebelum menarik artikel soal itu. Sementara, pihak istana memilih diam, Perdana Menteri Mahathir Mohamad pun mengaku tak tahu. 

Rumor soal turun takhta juga bikin gaduh di dunia maya, sebelum akhirnya terbukti itu bukan gosip belaka. 

"Seperti halnya Anda, saya mendengar banyak rumor...Saya tidak menerima surat atau petunjuk resmi soal apapun. Jadi saya tak ingin bicara terkait rumor," kata PM Malaysia Mahathir Mohamad dalam sebuah konferensi pers sebelum pengumuman turun takhta dikeluarkan.

Belakangan, PM Mahathir mengungkapkan, pemerintah menerima pengunduran diri Sultan Muhammad V. "Hal tersebut sesuai dengan konstitusi," kata dia pada Senin 7 Januari 2019, seperti dikutip dari situs Channel News Asia.

Hingga kini belum jelas apa alasan raja berusia 49 tahun itu melengserkan diri. Apakah ia dipaksa atau sukarela?

Dan, meski belum terkonfirmasi, keputusan Raja Malaysia Sultan Muhammad V konon dikaitkan dengan pernikahannya dengan Oksana Voevodina. Atau lebih tepatnya, masa lalu perempuan ayu tersebut.

 

Raja Tanpa Permaisuri

Potret Kebersamaan Sultan Muhammad V dengan Mantan Istrinya Model Rusia
Potret Kebersamaan Sultan Muhammad V dengan Mantan Istrinya Model Rusia (sumber:Instagram/rihanapetra)

Muhammad V, yang baru berusia 47 ketika menjadi raja Malaysia, telah mendapatkan reputasi sebagai sosok yang flamboyan dan berjiwa muda. Dia dikenal menyukai berbagai olahraga ekstrem, seperti balapan, menembak, dan lain sebagainya.

Terlahir sebagai Tengku Muhammad Faris Petra ibni Tengku Ismail Petra pada 1969, Sultan Muhammad V diangkat menjadi putra mahkota Kerajaan Kelantan pada usia 10 tahun.

Pada 2010, penyuka olahraga ekstrem tersebut menggantikan sang ayah yang mengalami disabilitas setelah menderita stroke pada bulan Mei tahun sebelumnya.

Perjalanan Sultan Muhammad V menuju singgasana diwarnai intrik di internal Kerajaan Kelantan. 

Lulusan Oxford itu memecat adik lelakinya Tengku Muhammad Fakhry Petra, mantan suami Manohara Pinot, dari Dewan Suksesi Kelantan, lembaga yang bertugas memutuskan apakah Sultan baru harus dinobatkan ketika ayah mereka harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura.

Meski konflik internal belum tamat, pada Oktober 2010, Sultan Muhammad V bergabung dalam Majilis Raja-Raja -- bukti pengakuan dari para koleganya sesama penguasa Melayu.

Seperti dikutip dari The Straits Times, saat naik takhta pada 2016 lalu, Sultan Muhammad V dinobatkan sebagai Raja Malaysia tanpa permaisuri. Tetapi dia bukannya tanpa teman di rumah - dia memelihara kuda, kucing, ayam dan burung sebagai hewan peliharaan, yang menunjukkan sifatnya yang lembut.

Ia telah bercerai dengan istri pertamanya Kangsadal Pipitpakdee, bangsawan dari Kerajaan Yamu di Thailand Selatan. 

Pada November 2018, ia mengambil cuti dua bulan dengan alasan "menjalani perawatan". Namun, laporan pernikahannya dengan Miss Moscow 2015 Oksana Voevodina, 25, mulai menyebar di media sosial di Malaysia.

Laporan media Inggris menyebut, acara pernikahan berlangsung mewah, tanpa alkohol dan semua makanan yang disajikan halal. 

Mempelai perempuan dilaporkan memeluk Islam sebelum menikahi Sultan Muhammad V. Ia kemudian menggunggah fotonya, mengenakan jilbab, di samping suami yang baru dinikahinya. Setelah jadi mualaf Oksana Voevodina punya nama baru: Rihana. 

Sebelum menikah dengan Raja Malaysia, ia bekerja sebagai model di China dan Thailand, serta sempat berpartisipasi dalam sebuah reality show televisi di mana ia digambarkan menjalin asmara pada sesama kontenstan, lengkap dengan adegan asmara mereka.

Konon, kisah-kisah yang dianggap 'cabul', foto-fotonya sebagai model, dan penampilannya di televisi dinggap menodai citra Sultan Muhammad V di kalangan Muslim konservatif, yang merupakan mayoritas di negara asalnya, Kelantan.

Desas-desus pun beredar. Raja-raja lain juga dilaporkan tak menyetujui penobatan Oksana Voevodina sebagai permaisuri Kerajaan Malaysia. 

Setelah turun takhta, Sultan Muhammad V akan kembali ke Kelantan, memimpin kerajaan dan rakyat di wilayah yang ada di timur laut Semenanjung Malaysia. 

Sementara itu, Oksana Voevodina yang nyaris jadi Permaisuri Kerajaan Malaysia setidaknya mungkin bisa jadi Raja Perempuan Kelantan. Mantan Miss Moskow itu diceraikan oleh Sultan Muhammad V hanya beberapa minggu setelah kelahiran anak pertama mereka.

Satu-Satu Pemilik Sistem Monarki Rotasi

Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)

Malaysia adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki monarki rotasi, diberlakukan sejak negara itu merdeka pada 1957 silam.

Rotasi itu memberikan kesempatan bagi sembilan penguasa negara bagian untuk bergantian menjadi kepala negara Malaysia setiap lima tahun sekali.

Namun, tugas raja Malaysia hanya bersifat seremonial. Kekuasaan dalam mengatur negara sepenuhnya diserahkan pada parlemen dan perdana menteri.

Meskipun demikian, peran ini dinilai sebagai prestise yang cukup besar, terutama di antara mayoritas muslim Melayu di negara itu, yang mengganggap raja sebagai salah junjungan tertinggi dalam bermasyarakat.

Begitu dihormatinya, bahkan, kritik yang dianggap menghina raja dapat membuat seseorang dijebloskan ke penjara.

 

Infografis Raja Malaysia Turun Takhta demi Cinta
Infografis Raja Malaysia Turun Takhta demi Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya