IHSG Ambles di Tengah Bayang-Bayang Pasar AS dan Putin

IHSG bergerak memerah -4,15 persen di posisi 6.203,229. Sejumlah analis pasar saham menilai, pergerakan loyo harga saham turut dipengaruhi oleh beberapa faktor luar negeri, mulai dari bayang-bayang sikap bank sentral Amerika Serikat, The Fed, hingga Presiden Rusia, Vladimir Putin.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 18 Mar 2025, 18:49 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 18:15 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang sesi penutupan terus menunjukan pelemahan, usai dilakukan penghentian sementara perdagangan IHSG (trading halt) pada Selasa, 18 Maret 2025.

Mengutip data RTI, Selasa (18/3/2025) pukul 15.26 WIB, IHSG bergerak memerah -4,15 persen di posisi 6.203,229. Sejumlah analis pasar saham menilai, pergerakan loyo harga saham turut dipengaruhi oleh beberapa faktor luar negeri, mulai dari bayang-bayang sikap bank sentral Amerika Serikat, The Fed, hingga Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dengan adanya trading halt, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede juga menyoroti sebagian besar sektor saham mengalami koreksi tajam.

Seperti saham sektor teknologi terkoreksi sekitar 10,7 persen, saham sektor basic material yang turun 7,3 persen, saham sektor energi juga turun sekitar 4 persen, dan saham sektor keuangan juga terkoreksi sekitar 2,7 persen.

"Koreksi IHSG terjadi di tengah pasar saham AS yang ditutup positif kemarin dan pasar saham Asia yang cenderung bergerak di zona hijau pada hari ini," ujar Josua melalui pesan tertulis kepada Liputan6.com, Selasa (18/3/2025).

Sentimen Perdagangan AS

Selain itu, ia mencermati data perdagangan AS yang dirilis beberapa waktu lalu. Antara lain, penjualan ritel AS pada Februari 2025 rebound dari -1,2 persen (mom) menjadi 0,2 persen (mom).

"Tetapi jauh di bawah perkiraan 0,6 persen (mom). Data tersebut mencerminkan pemulihan yang lebih lambat dalam permintaan konsumen. Sehingga meningkatkan ekspektasi sikap dovish dari The Fed selama pertemuan FOMC Maret 2024," tuturnya.

"Investor saat ini mengantisipasi keputusan Fed dalam pertemuan FOMC mendatang pada 18-19 Maret 2025. Pada akhir sesi perdagangan Senin (17/3/2025), Indeks Dolar AS turun 0,34 persen menjadi 103,37, dan yield UST 10 tahun turun 1 bps menjadi 4,30 persen ," terang dia.

 

Promosi 1

Putin Ingin Perang Lebih Lama

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
IHSG menguat 24,13 poin atau 0,34 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.196,75. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Senada, Associates Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai adanya beberapa sentimen dari luar negeri yang berimbas terhadap pergerakan IHSG.

Nico menyebut, salah satu alasannya akibat ketegangan geopolitik yang meningkat, lantaran Presiden Rusia Vladimir Putin ingin melancarkan perang lebih lama.

"Beberapa sentimen yang menjadi perhatian, tensi geopolitik yang meningkat karena Putin mau perang lebih lama," ungkap Nico.

 

Pembalasan Tarif Uni Eropa

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Di sisi lain, ia juga mencermati adanya pembalasan tarif yang lebih besar dari Uni Eropa kepada Amerika Serikat. Kemudian, adanya kecemasan dari pasar terhadap potensi resesi di Amerika Serikat yang terus meningkat.

"Sentimen lainnya, pembalasan tarif yang lebih besar dari Uni Eropa, dan kekhawatiran akan resesi di Amerika yang terus mengalami kenaikkan," imbuh dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya