Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengecam serangan yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina Hamas terhadap Israel, menyebut serangan itu "benar-benar mengerikan."
Dilansir VOA Indonesia, Selasa (10/10/2023), Sunak mengatakan Inggris akan siap memberi dukungan kepada Israel dan dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon pada sore hari.
Baca Juga
"Ini adalah situasi berbahaya dan bergerak cepat di lapangan. Saya tahu bahwa akan ada keluarga-keluarga yang cemas mengenai orang-orang yang mereka cintai. Saya ingin meyakinkan mereka bahwa Kementerian Luar Negeri dan pemerintah di sini berhubungan erat dengan negara kami, mitra Israel untuk menetapkan status warga negara Inggris mana pun di lapangan," ujarnya.
Advertisement
Komentar Sunak itu muncul ketika Pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang dan megambil "langkah militer yang signifikan" untuk membalas serangan Hamas atas serangan mendadak dari Jalur Gaza.
Rishi Sunak menambahkan, "Inggris telah lama menjadi salah satu sekutu terkuat Israel dalam mendukung hak membela diri dan menyediakan peralatan yang digunakan Israel untuk mempertahankan diri dari serangan mengerikan ini selama 36 jam terakhir".
Deklarasi perang pada Minggu (8/10) menandakan pertempuran akan lebih besar pada masa depan, karena jumlah korban konflik melebihi 1.000 orang tewas dan ribuan lainnya terluka di kedua pihak.Â
Sejumlah Pemimpin Dunia Kecam Serangan Hamas
Senada dengan Rishi Sunak, sejumlah pemimpin dunia juga mengutuk serangan Hamas terhadap Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.000 jiwa.
Dikutip dari laman BBC, Senin (9/10) berikut selengkapnya:
Amerika Serikat: Presiden Joe Biden menyatakan dukungan negaranya terhadap Israel "sangat kuat dan tak tergoyahkan".
AS telah mengerahkan kapal dan pesawat ke wilayah tersebut dan mengatakan akan mengirim amunisi tambahan ke Israel.
Â
Iran: Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, Iran mendukung hak warga Palestina untuk membela diri dan memperingatkan bahwa Israel harus bertanggung jawab karena telah membahayakan wilayah tersebut selama bertahun-tahun.
Hamas didukung oleh Iran.
Lebanon: Hizbullah, kelompok bersenjata kuat yang juga didukung oleh Iran, saling baku tembak artileri dan roket dengan Israel pada Minggu (8/10).
Hal ini memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara Israel dan negara-negara lawannya.
China: Beijing telah meminta kedua belah pihak untuk "menahan diri" dan "segera menghentikan tembakan". Media pemerintah menegaskan kembali "solusi dua negara", yang mencakup pembentukan Negara Palestina yang merdeka.
Rusia: Kementerian luar negeri menyerukan "gencatan senjata segera" dan negosiasi menuju "perdamaian yang komprehensif, abadi dan telah lama ditunggu-tunggu".
Indonesia: Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia.
Advertisement